KOMPAS.com - Sekelompok orang di Kabupaten Seram Bagian Barat menyerang, merusak dan membakar kotak suara, Minggu (14/11/2021) sore.
Kericuhan tersebut diduga terjadi lantaran massa tak terima dengan hasil penghitungan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Buano Utara.
Tak hanya membakar kotak suara, massa juga membakar meja, kursi, serta fasilitas lainnya di kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.
Baca juga: Pilkades Berujung Ricuh, Massa Bakar Kotak Suara dan Fasilitas Kantor Desa
Salah satu tokoh masyarakat Buano Utara, Paman Nurlette mengaku, aksi pembakaran kotak suara dan fasilitas desa itu dilakukan massa dari tiga pendukung calon kepala desa.
Mereka mengamuk karena merasa dicurangi.
“Karena hak konstitusional mereka diamputasi, dirampas oleh panitia jadi mereka tidak puas sehingga melakukan hal itu,” ujarnya.
Nurlette membeberkan sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan panitia dan BPD.
Seperti menghilangkan hak suara sekitar 700 warga.
Baca juga: Tiba-tiba Massa Menyerang, Melempari Kantor Desa, Mengeluarkan Kotak Suara dan Membakarnya
Selain itu ada dugaan penggelembungan suara untuk memenangkan calon kepala desa tertentu, serta keberpihakan panitia dan BPD terhadap calon kepala desa tertentu.
“Hal ini sudah diprotes warga sebelum pemilihan berlangsung. Jadi ada sekitar 700 warga yang tidak bisa menyalurkan haknya karena namanya hilang di DPT Pilkades, selain BPD dan panitia juga tidak independen kami punya bukti itu,” ungkapnya.
Nurlette yang juga kuasa hukum bagi ketiga calon kepala desa yang kalah akan menemui Pemkab Seram Bagian Barat untuk membatalkan hasil Pilkades.
“Kita akan minta tidak ada pelantikan. Kami juga meminta data pemilih diperbaiki dan prosesnya diulang secara demokratis,” ungkapnya.
Baca juga: Ruangan Sekda Seram Bagian Barat Digeledah, Satgas Kejati Maluku Sita Sejumlah Dokumen