SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi terkait Partai Golkar yang membuka peluang untuk mencalonkan dirinya maju Pilpres 2024 jika tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan.
Ganjar menilai jika berbicara terkait kontestasi politik Pilpres 2024 saat ini masih terlalu dini.
"Halah orang urusan masih jauh gitu kok. Dukung mendukung, rebut merebut opo?" jelas Ganjar ditemui di kantornya, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Saat Ganjar Terima Baju Banteng Celeng dari Kader PDI-P Solo
Meski irit bicara, sebagai kader, Ganjar memastikan akan tetap setia pada partai berlambang banteng moncong putih.
"Enggak, enggak, saya tetap PDI-P," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengungkapkan, partainya membuka peluang untuk mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024 jika Ganjar tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan.
Namun, ia tidak mengungkapkan apakah Ganjar akan dicalonkan sebagai presiden atau menjadi wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Golkar yang akan diusung sebagai presiden.
"Nanti kalau misalnya Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, ada Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," kata Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Rapat dengan KPK, Ganjar Pranowo Ingatkan Kepala Daerah Tak Korupsi: Nekat? Ya Ditangkap
Mantan ketua PSSI itu menuturkan, Golkar pun siap menyambut Ganjar sebagai rumah baru bagi kader PDIP tersebut.
"Ini ada rumah baru, tapi ketika kita masuk dalam sebuah rumah yang baru, tidak jual kontrak, jangan menjadi pemilik, bersama-sama dulu baru menjadi pemilik," kata Nurdin.
Nurdin pun meyakini partainya dapat mengusung calon untuk bertarung di Pilpres 2024 karena hanya butuh berkoalisi dengan satu partai politik untuk menembus ambang batas pencalonan presiden.
Menurut Nurdin, partai-partai lain perlu berkoalisi dengan lebih dari satu partai untuk menembus ambang batas pencalonan presiden, kecuali PDI-P yang jumlah suaranya telah melampau ambang batas tersebut.
"Dari exercise itu kita sudah bisa meliat siapa yang mulus jadi capres dan siapa yang tidak mulus menjadi capres atau banyak duri-duri dia harus cabut-cabut dulu," ujar Nurdin.
Seperti diketahui, Ganjar merupakan salah satu tokoh dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga.
Namun, hingga kini PDI-P belum memberikan keputusan apakah akan mengusung Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang atau mengusung nama lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.