PEKANBARU, KOMPAS.com - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama tim medis menyelamatkan seekor tapir (Tapirus indicus).
Tapir tersebut mengalami luka dan berkeliaran di kebun warga di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, pada Jumat (12/11/2021).
"Untuk menjaga kelestarian satwa yang dilindungi tersebut, tim BBKSDA Riau bersama tim medis membawanya ke Pekanbaru untuk dilakukan proses pengobatan," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala BBKSDA Riau Hartono seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: Harimau Sumatera Alami Malnutrisi Kronis, Akhirnya Mati Mengenaskan dan Dibakar
Hartono mengatakan, awalnya BBKSDA menerima informasi dari warga setempat bahwa ada seekor tapir pada Jumat malam.
Ia menjelaskan, mamalia herbivora (pemakan dedaunan) itu ditemukan dalam kondisi terluka di bagian mata saat sedang berkeliaran di kebun milik warga di desa tersebut.
"Selanjutnya, pada Sabtu, dikirim Tim Bidang KSDA Wilayah I Rengat turun ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Kemudian, juga disusul oleh tim medis Balai Besar KSDA Riau dari Pekanbaru," kata dia.
Baca juga: Seekor Gajah Masuk Kebun Warga, Ternyata Sakit dan Butuh Pertolongan
Sampai di lokasi, tim BBKSDA langsung melakukan koordinasi dengan Sekdes Lubuk Ambacang, Imas.
Setelah berdiskusi, selanjutnya tim bersama sekretaris desa dan beberapa masyarakat setempat menuju lokasi.
“Untuk menjaga kondisi satwa tetap terjaga, tim mengamankan satwa di lokasi dan memberikan air, serta makanan daun ubi rambat/kayu untuk pertolongan pertama,” kata Hartono.
Selanjutnya, tim medis BBKSDA Riau segera melakukan upaya pertolongan medis atau pengobatan luka pada bagian pinggir mata Tapir.
“Pemberian obat diberikan untuk pencegahan infeksi,” kata dia.
Baca juga: Seekor Tapir yang Dilepasliarkan BKSDA Ditemukan di Jalan Raya, Videonya Viral
Sedangkan hasil pengecekan dan proses identifikasi terhadap satwa tersebut, diketahui bahwa tapir berjenis kelamin jantan, dengan umur sekitar 5 tahun.
Panjang tapir sekitar 1,2 meter.
“Pertama kali ditemukan, tapir dalam kondisi lemah, serta terdapat luka membusuk di bagian pinggir mata sebelah kanan. Sedangkan perilaku tapir relatif jinak dan tidak takut dengan kedatangan manusia di sekitarnya,” kata Hartono.