Padahal kompetisi KSN diikuti oleh seluruh pelajar di 34 provinsi di nusantara dengan peserta sebanyak 228.906 pelajar dari jenjang pendidikan SD sampai SMA sederajat.
Sejak persiapan menuju KSN, Nazmy justru berusaha sendiri dengan mencari sejumlah bahan materi di internet.
Dia mendownload sejumlah hasil penelitian dan disertasi mahasiswa ekonomi beberapa kampus ternama untuk dijadikan referensi.
‘’Ada miskomunikasi dengan Diknas Provinsi, jadi semua persiapan KSN sepenuhnya diserahkan ke sekolah. Bahkan untuk pelatihan di Yogya, semuanya sekolah yang tanggung,’’kata Nazmy.
Baca juga: Soal Kapolres Nunukan Pukul Anggotanya, Bid Propam Polda Kaltara Pastikan Kasus Diproses Tuntas
Di balik keberhasilan Nazmy mempersembahkan medali untuk Kaltara, ada sentuhan tangan dingin dari mentor tim Sagasitas.
Sagasitas adalah sebuah komunitas yang berkonsentrasi dalam pengembangan dan pembimbingan penelitian siswa SMA dan MA di DIY.
Nazmy diminta ke Yogyakarta untuk menerima bimbingan dan pembinaan langsung dari mentor tersebut selama 10 hari sebelum KSN digelar.
‘’Semua diserahkan ke sekolah, belum ada perhatian dari provinsi. Mereka tahu ada olimpiade, tapi memang kenyataannya ya begitu, saya 10 hari dibawa ke Yogya oleh mentor, itu ditembuskan ke provinsi gak ada respon. Akhirnya, semuanya sekolah yang biayai sampai selesai acara,’’katanya lagi.
Provinsi bahkan sempat terlambat mengirimkan link untuk KSN. Hal ini membuat sekolah kembali berinisiatif menghubungi mentor untuk meminta link.
‘’Mentor menghubungi provinsi, akhirnya link-nya dikirim ke sekolah. Semua sekolah yang urus,’’tegasnya.
Semua kendala dalam pelaksanaan KSN dianggap Nazmy sebuah dinamika perjalanan yang menjadi pembelajaran.
Ia mengaku tidak pernah berpuas diri dengan prestasi yang diraih.
Meski bersyukur menjadi pelajar pertama yang mempersembahkan medali KSN untuk Nunukan bahkan Kaltara, ia merasa usahanya belum maksimal.
‘’Saat saya mendapat medali perunggu, Disdikbud Kaltara justru tahunya dari mentor yang di Yogya. Baru mereka menelepon minta bertemu, katanya akan ada reward,’’lanjutnya.
Atas raihan tersebut, Kemendikbud RI merekomendasikan nama Muhammad Nazmy Anshori sebagai salah satu pelajar yang mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studinya di kampus ternama, yaitu Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM).