Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pertamina soal Proses Pemadaman Api di Tangki Kilang Cilacap

Kompas.com - 14/11/2021, 06:48 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Untuk memadamkan kebakaran di salah satu tangki kilang Cilacap, PT Pertamina (Persero) menggunakan metode offensive fire fighting.

Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono mengatakan, metode pemadaman tersebut menggunakan kapasitas air sebanyak 9.000 galon per menit.

Bahan pemadaman memakai campuran air dan busa (foam).

"Pemadaman dilakukan selama 3 jam," ucapnya saat diwawancara Kompas TV, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Penjelasan Direktur Kilang Pertamina Cilacap soal Waktu Pemadaman Api

Seusai proses tersebut, pemadaman dilanjutkan dengan metode pendinginan.

"Dilanjutkan cooling hingga pagi hari sampai normal, supaya tidak ada lagi titik api yang menyala," ujarnya.

Menurut General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Cilacap Eko Sunarno, proses pemadaman dilakukan secara intensif dengan menggunakan high capacity foam monitor.

“Mudah-mudahan dengan sekali tembak bisa padam,” ungkapnya dalam konferensi pers di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, dikutip dari Antara.

Baca juga: Detik-detik Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar, Diawali Suara Petir

Tangki disebut bisa diisolasi

Hingga pukul 22.00 WIB, tim Pertamina masih berusaha memadamkan kebakaran di tangki 36T 102.

Eko menyampaikan, kebakaran hanya terjadi pada satu tangki, yang memiliki kapasitas 31.000 kiloliter.

"Alhamdulillah kondisi tangki bisa diisolasi, sehingga hanya tangki 36T 102 saja, tangki sebelahnya kami kendalikan," tuturnya.

Dia menerangkan, tangki yang terbakar tersebut berisi komponen produk pertalite.

"Jadi ini belum jadi produk pertalite,” bebernya.

Baca juga: Pertamina Sebut Hanya Satu Tangki Kilang Cilacap yang Terbakar, Penyebab Kebakaran Belum Diketahui

Halaman:


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com