Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Bocah dengan Nama 19 Kata, Kini Dapat Akta Lahir, Ayahnya Pernah Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi

Kompas.com - 13/11/2021, 15:36 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Orangtua dan keluarga Cordo, anak yang namanya terdiri dari 19 kata, sepertinya bisa bernapas lega. Kini, Cordo akhirnya memiliki akta kelahiran.

Demi Cordo mendapat akta kelahiran, orangtua dan keluarganya memilih untuk mempersingkat nama bocah asal Tuban, Jawa Timur, itu.

Awalnya, balita tersebut bernama Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.

Kini, namanya diperpendek menjadi R-Akbar Zudan Cordosega Sura Talenta.

Oleh orangtua dan keluarganya, bocah yang berusia hampir tiga tahun itu dipanggil Cordo.

Baca juga: Kesulitan Membuat Akta Kelahiran, Warga Tuban Menulis Surat ke Jokowi, Begini Isinya

Kesulitan membuat akta kelahiran

Akta kelahiran yang kini didapat Cordo, dilalui dalam proses panjang.

Orangtua Cordo sempat kesulitan membuatkan akta kelahiran untuk anaknya.

Soalnya, nama awal Cordo melebihi batas maksimal huruf yang ditentukan oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Ditjen Dukcapil Kemendagri.

Ayah Cordo, Arif Akbar, mengatakan, saat dirinya mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tuban, ia disarankan untuk mengganti nama anaknya supaya bisa tercatat dalam SIAK.

"Setiap kali datang, kami disuruh menunggu sampai terakhir diberikan solusi mengganti nama anak," ujarnya kepada Kompas.com, 5 Oktober 2021.

Kala itu, Arif berkukuh mempertahankan nama awal Cordo.

Dia beralasan nama itu mempunyai makna dan filosofi yang merupakan doa dan harapan orangtua.

Baca juga: Anak Pemilik Nama 19 Kata di Tuban Akhirnya Punya Akta Lahir, Namanya Diganti Lebih Singkat

 

Surat terbuka untuk Jokowi

Surat warga Tuban kepada Presiden Jokowi yang merasa kesulitan membuat akte kelahiran untuk anaknyaKOMPAS.COM/HAMIM Surat warga Tuban kepada Presiden Jokowi yang merasa kesulitan membuat akte kelahiran untuk anaknya

Arif bahkan sempat menumpahkan keluh kesahnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menulis surat terbuka.

Surat tersebut diunggah ke media sosial.

Ia berharap, dengan menulis surat terbuka itu bisa memperoleh solusi tanpa mengubah atau mengganti nama putranya.

"Harapannya anak saya mendapatkan pengakuan sah diterbitkan akta lahir maupun dokumen lainnya, bukan disuruh mengganti nama anak," ucapnya.

Baca juga: Anak Asal Tuban Sulit Mendapat Akta Kelahiran Akibat Nama Terlalu Panjang, Begini Penjelasan Kemendagri

Nama dipersingkat

Selang beberapa waktu, orangtua dan keluarga akhirnya mempersingkat nama Cordo.

Nama Cordo dipersingkat usai Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh bertemu dan berunding dengan orangtua bocah tersebut.

Paman Arif Akbar, Sahid, menyampaikan, orangtua Cordo dan dirinya tak keberatan dengan perubahan nama itu.

"Ya demi masa depan anaknya sendiri, akhirnya saya dan juga orang tuanya bersedia untuk mengubah nama itu, jadi nggak apa-apa kita terima," tuturnya, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Anaknya Sulit Punya Akta Kelahiran karena Nama Terlalu Panjang, Arif: Saya Sudah 3 Tahun Berjuang

Sahid menyadari, pergantian nama harus dilakukan. Pasalnya, dalam aturan SIAK tidak menyediakan kolom nama melebihi 50 huruf.

Dia menambahkan, dalam pertemuan tersebut Zudan Arif Fakrulloh menjadikan Cordo sebagai anak angkat.

Kini, dalam nama lengkap Cordo tersemat nama ayah kandungnya dan Zudan.

Baca juga: Miliki Nama 19 Kata, Anak Asal Tuban Sulit Punya Akta Kelahiran, Sang Ayah Surati Presiden Jokowi

"Alhamdulillah si anak itu juga telah diangkat menjadi anak dari bapak Dirjen. Makanya, ada nama Pak Zudan," bebernya.

Menurut Sahid, nama Cordo sekarang sudah mewakili nama sebelumnya dan tidak mengurangi makna.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Robertus Belarminus, Priska Sari Pratiwi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com