BLITAR, KOMPAS.com - Dua orang meninggal akibat tersengat aliran listrik di dua lokasi berbeda di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (12/11/2021).
Kejadian pertama dilaporkan oleh Polsek Panggungrejo terkait tewasnya remaja 14 tahun bernama Ridho DA, warga Desa Kalitengah di wilayah Kabupaten Blitar bagian selatan.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, Ridho tersengat aliran listrik lantaran tidak sengaja memegang pitingan (fiting) atau tempat lampu beraliran listrik di kandang ternak di belakang rumahnya.
Baca juga: Pakai Paku Modifikasi, Komplotan Pencuri Uang Peternak Sapi di Blitar Kempiskan Ban Mobil Korban
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB siang tadi.
Dalam keadaan badan dan baju yang basah karena sedang mencuci sepeda motor, kata Udiyono, Ridho pergi ke belakang rumah guna mengambil boks kayu kandang burung puyuh yang hendak dipinjam tetangganya.
"Saat meraih boks dengan tangan kanannya, korban tak sengaja memegang pitingan lampu yang beraliran listrik," ujar Udiyono, Jumat.
Menurut Udiyono, korban sempat berteriak "setrum" ketika tangan kirinya tiba-tiba seperti lengket pada pitingan kosong tanpa lampu itu.
Beberapa saat kemudian, tetangga Ridho yang hendak meminjam boks kayu itu berhasil menemukan saklar guna memutus aliran listrik ke pitingan tersebut.
"Ketika aliran listrik berhasil dimatikan, korban roboh ke belakang. Korban dilarikan ke Puskesmas terdekat namun nyawanya tidak tertolong," ujar Udiyono.
Baca juga: Pemkab Blitar Anggarkan Bantuan bagi 251 Anak Yatim akibat Covid-19, Masing-masing Dapat Rp 200.000
Tersengat bor listrik
Peristiwa kedua terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, wilayah Kabupaten Blitar bagian utara yang menimpa seorang tukang kayu, Galih NP (23), sekitar pukul 14.30 WIB, Jumat.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Ahmad Rochan mengatakan, korban tersengat listrik saat mengebor kayu menggunakan bor listrik.
"Korban tersengat listrik pada telapak tangannya kanannya yang memegang bor listrik yang sedang dia gunakan," ujar Rochan.
Baca juga: Ribuan Hektar Lahan Gundul di Perbukitan Blitar Selatan, Pemkab Waspadai Potensi Banjir
Tetangga yang menemani korban, kata Rochan, segera mematikan listrik pada boks meteran di rumah korban dan membawanya ke ruang tamu untuk diberi minum air putih.
Selanjutnya pihak keluarga melarikan korban ke Klinik Prima Husada.
Namun Klinik Prima Husada merujuk korban ke klinik yang lebih besar di wilayah Kediri, Klinik Kusuma Husada di Desa Bedali.
"Sesampainya di klinik Kusuma Husada, pihak medis yang memeriksa korban menyatakan korban sudah meninggal," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.