NUNUKAN, KOMPAS.com – Namanya Yohanes Gonzales Noben (8) dan Yohanes Reon (9).
Kedua bocah asal Nusa Tenggara Timur yang merupakan anak eks TKI Malaysia ini sekarang sama-sama duduk di kelas 1 SDN 08 Sei Bilal, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Mereka terlihat sangat pemalu dan pendiam saat ditemui di rumahnya yang ada di tengah kebun wilayah Kampung Timur Nunukan.
"Saya nungguin om dari pagi, jadinya tidak berangkat kerja," kata keduanya dengan suara pelan dan malu-malu ketika Kompas.com berkunjung ke rumahnya, Jumat (13/11/2021).
Baca juga: Eks TKI Alami Gangguan Jiwa, Hidup dengan 4 Anaknya yang Kurang Gizi, Popok Sampai Berulat
Dua bocah ini terlihat kompak dalam segala hal. Jika yang satu menjawab, maka satunya juga akan menjawab. Sebaliknya, bila yang satu diam, maka lainnya juga ikut diam.
Sejak mengikuti pelajaran mengenal huruf dan membaca yang diajarkan oleh komunitas Wahana Pendidikan Perbatasan (WPP) Nunukan semasa pandemi Covid-19, keduanya bertekad untuk bisa bersekolah.
Mereka bahkan mencari sendiri uang untuk biaya sekolah dan semua kebutuhannya.
"Kami kerja ikut bapa dan mama di (tempat budidaya) rumput laut, itulah uang kami kumpul untuk sekolah," kata Noben pelan.
Noben, si adik, terlihat lebih mudah berinteraksi dengan orang yang baru dikenal ketimbang Reon, sang kakak.
Dalam hal kecepatan bekerja, Reon juga masih kalah dengan Noben.
"Aku sehari bisa ikat sampai tujuh tali, kalau abang paling sedikit saja karena dia main saja di (tempat) kerja," tutur Noben sambil menyikut abangnya yang hanya ditanggapi senyum dan menundukkan kepala malu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.