Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Uang Ratusan Juta Milik Peternak Sapi Perah Ternyata 4 Orang, 2 Pelaku Masih Buron

Kompas.com - 12/11/2021, 13:43 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Personel Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Blitar akhirnya menangkap dua pelaku pencurian uang milik peternak sapi perah di Blitar.

Kedua pelaku berinisial AI dan DW ditangkap di sebuah rumah kos di Yogyakarta pada 3 November lalu.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, aksi pencurian dengan modus pengempisan ban itu sebenarnya dijalankan empat orang.

"Dua orang lagi masih belum tertangkap dan sedang dalam perburuan. Keduanya sudah masuk daftar pencarian orang pihak kepolisian," ujar Udiyono saat ditemui Kompas.com, Jumat (12/11/2021).

Dua orang yang masih buron adalah pria berinisial R dan A.

Kronologi dan modus

Menurut Udiyono, komplotan kriminal itu berangkat dari Yogyakarta dengan tujuan Blitar beberapa hari sebelum melancarkan aksinya.

Baca juga: Minim Saksi, Begini Cara Polisi Temukan Pencuri Uang Rp 427 Juta Milik Peternak Sapi di Blitar

Pada Senin (25/10/2021) siang, mereka mencari sasaran di sebuah bank swasta di Wlingi, Kabupaten Blitar.

Mereka berbagi tugas, DW dan A masuk ke bank untuk mencari sasaran atau korban, yaitu nasabah yang mengambil uang.

Sementara dua pelaku lainnya, AI dan R, berada di luar untuk memasang paku di dekat ban mobil korban.

"Setelah dua pelaku yang di dalam bank menemukan sasaran, yaitu korban bernama Suprapto, mereka menghubungi lewat handphone dua rekannya yang di luar dan memastikan kendaraan yang dipakai sasaran," ujarnya.

Selanjutnya AI dan R memasang paku yang dimodifikasi di dekat ban belakang sebelah kiri dari mobil korban.

Kata Udiyono, paku tersebut ditancapkan pada bungkus rokok sehingga keberadaan paku tidak terlihat oleh korban dan posisi paku dapat berdiri dengan ujungnya yang runcing menghadap ke atas ketika diletakkan persis di dekat ban.

 

Begitu mobil bergerak, kata dia, paku langsung menancap pada ban dan keduanya membuntuti mobil korban menggunakan sepeda motor.

"Tapi entah bagaimana, paku itu tidak membuat angin ban langsung keluar, tapi agak pelan," jelasnya.

Dengan cara itu, kata Udiyono, ban mobil korban baru benar-benar kempis setelah meninggalkan bank.

Sekitar 1,5 kilometer dari bank itu, anak Suprapto, Disan, meminggirkan mobil di depan Pasar Wlingi setelah menyadari salah satu ban mobilnya kempis.

Ketika kedua korban sedang konsentrasi mengganti ban kiri belakang, pelaku mengambil tas ransel milik Suprapto berisi uang Rp 427 juta.

Baca juga: Soal Kecepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Moeldoko: Di Indonesia, Kota Blitar Nomor Satu

"Ambilnya dari pintu depan kanan. Jadi tidak terlihat oleh korban yang sedang memeriksa ban kiri belakang," ujarnya.

Komplotan pencuri terlatih

Menurut Udiyono, komplotan pencuri dengan modus kempis ban itu sudah terlatih.

Hal itu, kata dia, terlihat dari kerapian mereka dalam menjalankan aksinya.

Selain itu, pelaku sangat cekatan mengambil uang korban yang bahkan tidak memberi kesempatan korban melihat pelaku.

"Meskipun korban sempat mendengar suara pintu ditutup, tapi ketika korban memeriksa, korban sudah tidak melihat sosok mencurigakan," ujarnya.

Berdasarkan hasil interogasi dua pelaku yang tertangkap, diketahui komplotan itu telah menjalankan aksi kejahatan dengan modus serupa di berbagai daerah di Jawa.

 

Sebelumnya, peternak sapi perah asal Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Suprapto (70), menjadi korban pencurian dengan modus pengempisan ban kendaraan.

Pada Senin siang (25/10/2021) ban mobil Suprapto yang dikemudikan anaknya, Disan (43), saat dalam perjalanan pulang usai mengambil uang hasil penjualan susu tiba-tiba kempis.

Di depan Pasar Wlingi, saat Suprapto dan Disan sedang melakukan penggantian ban, terdengar suara pintu mobil menutup.

Baca juga: Pemkab Blitar Anggarkan Bantuan bagi 251 Anak Yatim akibat Covid-19, Masing-masing Dapat Rp 200.000

 

Suprapto segera memeriksa ke dalam mobil dan mendapati uang sebesar Rp 427 juta yang diletakkan di dalam tas ransel sudah hilang. Uang itu tak cuma milik Suprapto, tapi juga 200 peternak sapi perah di desanya.

Kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021), Suprapto mengatakan uang sebesar itu merupakan hasil penjualan susu yang dikumpulkan dari sekitar 200 peternak selama dua pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com