Begitu mobil bergerak, kata dia, paku langsung menancap pada ban dan keduanya membuntuti mobil korban menggunakan sepeda motor.
"Tapi entah bagaimana, paku itu tidak membuat angin ban langsung keluar, tapi agak pelan," jelasnya.
Dengan cara itu, kata Udiyono, ban mobil korban baru benar-benar kempis setelah meninggalkan bank.
Sekitar 1,5 kilometer dari bank itu, anak Suprapto, Disan, meminggirkan mobil di depan Pasar Wlingi setelah menyadari salah satu ban mobilnya kempis.
Ketika kedua korban sedang konsentrasi mengganti ban kiri belakang, pelaku mengambil tas ransel milik Suprapto berisi uang Rp 427 juta.
Baca juga: Soal Kecepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Moeldoko: Di Indonesia, Kota Blitar Nomor Satu
"Ambilnya dari pintu depan kanan. Jadi tidak terlihat oleh korban yang sedang memeriksa ban kiri belakang," ujarnya.
Komplotan pencuri terlatih
Menurut Udiyono, komplotan pencuri dengan modus kempis ban itu sudah terlatih.
Hal itu, kata dia, terlihat dari kerapian mereka dalam menjalankan aksinya.
Selain itu, pelaku sangat cekatan mengambil uang korban yang bahkan tidak memberi kesempatan korban melihat pelaku.
"Meskipun korban sempat mendengar suara pintu ditutup, tapi ketika korban memeriksa, korban sudah tidak melihat sosok mencurigakan," ujarnya.
Berdasarkan hasil interogasi dua pelaku yang tertangkap, diketahui komplotan itu telah menjalankan aksi kejahatan dengan modus serupa di berbagai daerah di Jawa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.