Pekerjaan penyapu jalan berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup.
Namun gaji yang diperoleh tergolong masih jauh dari kata cukup.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Hamidah mengambil pekerjaan tambahan sebagai buruh cuci.
"Gajinya hanya Rp 900 ribu - Rp 1 juta setiap bulan. Karena tidak cukup ya saya bekerja sebagai buruh cuci di rumah-rumah tetangga," ujar ibu beranak dua tersebut.
Baca juga: Sumur 120 Keluarga di Banyuwangi Keruh dan Menguning akibat Banjir
Sementara itu, salah satu penyapu jalanan Ahmad (68) mengaku menjadi penyapu jalanan sebetulnya adalah pekerjaan yang berat.
Terlebih ketika tersengat teriknya matahari atau bahkan guyuran hujan, penyapu harus selalu siap.
"Ya meskipun berat ya harus tetap dijalani. Meskipun hujan ya tetap bertugas," tegas pria asal Giri itu.
Meski tak mudah, pekerjaan itu telah dilakoninya bertahun-tahun.
"Sejak 2011 saya sudah jadi tukang sapu, ya alhamdulilah sampai saat ini masih bertahan," cetus dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.