BANYUWANGI, KOMPAS.com - Di sudut jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi, penyapu jalanan setiap hari bertugas menjaga kebersihan. Mereka berjalan sembari membawa sapu dan pengki.
Mereka berjibaku membersihkan sampah yang berserakan. Mulai dari plastik, kertas hingga dedaunan.
Di kota besar peran mereka begitu penting untuk menjaga kebersihan kota.
Baca juga: Kisah Sastrawan Banyuwangi Hasnan Singodimayan, Bergelimang Karya, Kini Terbaring Sakit
Salah satu penyapu jalan, Nur Hamidah (39) mengaku, sudah menjalankan pekerjaan tersebut lebih dari 10 tahun.
Ia mendapatkan sif sore hari, berlokasi di sepanjang jalan Letkol Istiqlah tepatnya di depan rumah sakit RSUD Blambangan.
Selama itu ia diharuskan menyapu ratusan meter pada kedua sisi jalan.
“Ya senang, ya kalau pas sampahnya banyak ya capek,” kata Hamidah, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Cerita Anak Muda Banyuwangi Sulap Rumah Kuno Jadi Spot Foto dan Tempat Wisata
Sekilas anggapan orang, penyapu jalan adalah pekerjaan yang mudah. Nyatanya, anggapan itu tak selalu benar.
Penyapu jalanan dituntut untuk selalu siap beroperasi dalam kondisi cuaca apapun.
Entah itu panas atau hujan deras sekali pun. Hamidah yang sudah menjalani profesi ini pun juga masih mengeluh.
"Yang sulit itu pas hujan, sampahnya sulit disap karena menempel. Tapi ya bagaimana meski begitu juga harus tetap dikerjakan," keluhnya sembari memasukkan sampah dalam kantong.
Baca juga: Batu Bara Muatan Kapal Tongkang Jatuh di Perairan Banyuwangi, Perusahaan Diminta Bertanggung Jawab
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.