KOMPAS.com-Presiden Joko Widodo sudah menyatakan akan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Namun, hingga kini proyek pembangunan sarana pendukung untuk kawasan ibu kota baru belum kunjung berjalan.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengungkapkan, salah satu alasan belum berjalannya proyek itu karena adanya masalah biaya.
"Kapan mereka mau membangun, berapa biayanya, sering kali tidak jelas. Anggaran tidak jelas karena memang ini proyek besar," kata Hadi di Samarinda, Rabu (10/11/2021), seperti dilansir Antara.
Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan Ibu Kota Baru Butuh Rp 501 Triliun
Hadi juga menyatakan, sejak awal rencana pemindahan ibu kota diumumkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat terkejut.
Sri Mulyani, kata Hadi, mempertanyakan sumber pembiayaan proyek tersebut.
"Kata beliau 'uangnya dari mana?' artinya belum terbayangkan berapa dana yang harus dialokasikan dari rencana itu," sebut Hadi.
Hadi mengaku bisa memaklumi sikap Sri Mulyani. Namun, dia berharap proyek itu bisa dilanjutkan.
Baca juga: Masih Ada Penambangan Batu Bara Ilegal di Lokasi Ibu Kota Negara Baru
Pemindahan ibu kota dianggap bakal memberikan manfaat kepada Kalimantan Timur dan Indonesia secara umum.