KOMPAS.com - Sebuah mobil pikap terjungkal ke jurang akibat proyek jalan Wolodolo-Wololangga, Desa Gera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, NTT yang rusak dihantam banjir.
Kecelakaan terjadi karena kondisi proyek jalan tersebut seolah-olah terbengkalai dan tak kunjung diselesaikan.
Pemilik pikap Fabianus Seto mengaku kecewa dengan kondisi proyek tersebut.
Dia pun jika khawatir proyek tersebut akan semakin memakan banyak korban dengan kondisi cuaca saat ini.
"Habis gusur, terus siram agregat. Pas hujan hancur lagi. Kerikil berserakan di mana-mana. Akibatnya, mobil pikap saya kemarin terjungkal ke jurang. Saya minta pemerintah segera melanjutkan proyek ini sebelum banyak korban," kata Fabianus dengan nada kesal.
Baca juga: Jalan Senilai Rp 1 Miliar di Sikka Rusak Dihantam Banjir, Satu Pikap Terjungkal ke Jurang
Ternyata tak hanya mobil pikap yang menjadi korban, namun sudah ada sejumlah kejadian kecelakaan di lokasi tersebut.
Warga Desa Gera, Kornelis Sari mengatakan kondisi jalan yang rusak menyebabkan sering terjadinya kecelakaan di tanjakan Wolofeo.
"Kecelakaan terakhir pada Senin kemarin itu mobil pikap terjungkal ke jurang di sebelah kanan tanjakan Wolofeo. Itu disebabkan kerikil berserakan pasca banjir," kata Kornelis kepada awak media, di lokasi, Rabu (10/11/2021).
Ia mempertanyakan keberadaan proyek jalan tersebut karena tak ada papan informasi yang menjelaskan.
"Kita juga tidak tahu, ini kerjanya hanya agregat begini atau ada lanjutannya. Kalau begini, sama saja seperti sebelumnya. Ini tetap membahayakan pengendara," ujarnya.
Baca juga: Perjuangan Siswa di Sikka, Setiap Hari Seberangi Sungai Menuju Sekolah, Terpaksa Libur Saat Banjir