Peringati Hari Pahlawan, Khofifah Sebut Momen Bangkit dari Pandemi Covid-19

SURABAYA,KOMPAS.Com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk menanamkan karakter kepahlawanan di dalam diri masing-masing.

Hari Pahlawan Nasional, menurutnya, menjadi momen tepat bagi seluruh masyarakat untuk terus bangkit dengan kekuatan penuh utamanya dari masa pandemi Covid-19. 

"Bagaimana kita menanamkan jiwa-jiwa kepahlawanan, keteguhan, ketangguhan, semangat berkorban dengan ikhlas yang menjadi bagian dari referensi penting karakter seorang pahlawan," pesan Gubernur Khofifah saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 di Lapangan kompleks Monumen Tugu Pahlawan, Jl Pahwalan, Alun-Alun Contong, Surabaya, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Khofifah Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Booster Vaksin Merah Putih

Menurut dia, karakter kepahlawanan yang tangguh, tidak mudah menyerah, penuh keikhlasan dan pengorbanan harus menjadi inspirasi kehidupan era kekinian yang menuntut reformasi digital di semua sektor.

"Mari kita lakukan refleksi, sesuai dengan tantangan kekinian yang harus kita jawab dengan meneladani karakter pahlawan yang sudah memberikan dedikasi terbaiknya untuk bangsa dan negara," ucap Khofifah.

Ia mencontohkan, pada era digitalisasi teknologi, pola perjuangan yang diterapkan pasti  berbeda dengan saat revolusi kemerdekaan.

Persaingan bukan lagi pada kekuatan senjata, tapi kemampuan penguasaan teknologi yang mulai merambah semua lini mulai dari informasi, ekonomi, budaya, dan sektor lainnya. 

Digitalisasi teknologi dengan menggunakan artificial intelligence mampu menghasilkan big data yang mencakup segala aktivitas pergerakan semua bidang.

"Saya mengajak masyarakat dan semua elemen untuk melakukan transformasi digital dalam berbagai sektor," tegasnya.

Baca juga: Gubernur Khofifah Pastikan Korban Banjir Bandang di Batu Tertangani dengan Baik

Pada kesempatan itu, Khofifah menekankan bahwa dari semua jasa pahlawan, dapat diambil kesimpulan bahwa manusia pada dasarnya selalu mengarah pada kebaikan.

Oleh sebab itu, imbau Khofifah, kebaikan yang menjadi dasar moral bagi manusia ini harus senantiasa dipupuk dan dijaga.

"Namun semua itu tidak bersifat taken for granted, nilai kebaikan harus dijaga oleh pendidikan budi pekerti dan akhlakul karimah, edukasi moral dan berbasis moralitas," ungkap dia.

Khofifah menuturkan, semangat arek-arek Jatim merupakan spirit nasionalisme yang didasari oleh kemanusiaan universal yang menghimpun berbagai keberagaman suku dan agama di Jatim menjadi bagian dari satu bangsa Indonesia.

"Semangat kita adalah nasionalisme yang didasari oleh kemanusiaan universal. Arek-arek Jatim yang beragam adalah makhluk sosial, dengan segala perbedaannya menghimpun menjadi satu yaitu sebagai bangsa Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Menengok Bekas Markas Peta di Blitar yang Akan Jadi Museum, Puluhan Tahun Dipakai untuk Bangunan Sekolah

Selain itu, bagi Khofifah bahwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dapat menjadi contoh bagi dunia Internasional, bahwa pluralisme bukan justru memecah belah suatu bangsa, tetapi justru merekatkannya.

Khofifah pun berharap, intisari yang dapat diambil dari perjuangan para pahlawan ini selayaknya menjadi inspirasi bagi arek-arek Jatim untuk bersatu memerdekakan bangsa yang tengah menghadapi pandemi Covid-19.

"Kemanusiaan kita tidak kalah menghadapi Covid-19 sebagaimana saat 10 November 1945 kita menghadapi penjajahan," ucapnya. 

Di akhir amanatnya, Gubernur Khofifah mengajak semua arek-arek Jatim untuk menjaga semangat kepahlawanan, solidaritas, dan semangat persatuan.

"Mari bersama mengemban semangat juang untuk terus berdiri di atas cita-cita proklamasi Indonesia. Selamat Hari Pahlawan 10 November 2021. Pahlawanku, Inspirasiku. Merdeka!" tutup dia.