MEDAN, KOMPAS.com - Hujan deras dan laut pasang menyebabkan banjir tak kunjung surut di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).
Dari awal November hingga hari ini, banjir setinggi 30 cm hingga lebih dari 1 meter terjadi di beberapa titik di empat kecamatan.
Daerah tersebut yakni Kecamatan Sei Rampah, Tanjung Beringin, Sipispis dan Tebing Tinggi.
Baca juga: Lebih dari 5.000 KK di Serdang Bedagai Terdampak Banjir
"Dari empat kecamatan itu, 5.600 rumah sudah terendam banjir," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Serdang Bedagai, Henry Suharto dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu (10/11/2021) siang.
Ia mengatakan, banjir di empat daerah tersebut terjadi sejak tanggal 2 November 2021.
Mulanya, banjir dilaporkan terjadi di Sei Rampah.
Baca juga: Banjir Landa Serdang Bedagai Sumut, 1.750 Rumah Terendam, Warga Geram Setahun 8 Kali Kebanjiran
Dua hari kemudian di Tanjung Beringin, dan banjir terus meluas hingga ke Sipispis serta Tebing Tinggi.
"Ketinggian banjir itu bervariasi. Mulai dari 30 cm sampai ada yang lebih dari 1 meter. Sampai saat ini di beberapa titik masih terendam banjir," katanya.
Dijelaskannya, banjir yang terjadi ini tidak lepas dari hujan deras selama berjam-jam.
Selain itu, penyebab lain karena kondisi laut sedang pasang sehingga air yang harusnya ke laut tertahan dan meluap ke permukiman warga.
Untuk saat ini, sejumlah posko bencana didirikan di sejumlah daerah terdampak banjir.
Lebih rinci Henry menjelaskan di Sei Rampah, sudah didirikan tenda atau dapur umum sebanyak delapan titik, lima unit perahu, 2.000 paket sembako dan 40 goni beras, mi instan 10 kotak, sembako 25 paket dan bantuan dinas sosial.
Kemudian di Kecamatan Tanjung Beringin, tersedia 3.300 goni beras ukuran 5 kg.
Di Kecamatan Tebing Tinggi, terdapat 145 goni beras berukuran 5 kg dan dua tenda sudah didirikan. Lalu, di Kecamatan Sipispis terdapat 36 goni beras ukuran 5 kg.
"Saat ini sudah ada 25 titik posko di daerah yang terdampak banjir," katanya.