SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Alwi mengatakan, ada dua nama tokoh di provinisi tersebut yang diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Alwi menjelaskan, kedua tokoh yang diusulkan oleh Pemprov Jatim adalah Syaikhona Mohammad Kholil Bin Abdul Latif seorang ulama kondang dari Bangkalan.
Sedangkan satu orang lagi adalah Letkol Moch Sroedji, seorang tentara yang berkontirbusi besar dalam melawan penjajah Belanda dari Kabupaten Jember.
"Yang dari Bangkalan itu Syaikhona Moch Kholil dan yang dari Jember ini pak Sroedji, dua-duanya sampai sekarang belum lolos, artinya belum masuk atau belum memperoleh gelar pahlawan nasional tahun ini," kata Alwi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Kisah Nenek Samiyah, Tidur di Dalam Lemari, Sehari-hari Berjualan Kopi
Menurut Alwi, kelengkapan berkas dua tokoh tersebut kini sudah berada di pemerintah pusat.
Hal tersebut sesuai dengan Permensos Nomor 13 Tahun 2018 tentang pengusulan gelar pahlawan nasional.
Alwi mengemukakan, jika salah satu dari keduanya terdapat kekurangan syarat berkas yang diminta oleh pemerintah pusat, maka pihak Dinsos akan segera melengkapi.
"Prosesnya sudah ada di pemerintah pusat ada di tim penilaian di sana. Itu biasanya nanti kalau ada kekurangan bisa diperbaiki lagi," papar dia.
Baca juga: 550 Nelayan di Surabaya Akan Diajari Jadi Petani, Lahan Disiapkan oleh Pemkot
Sejauh ini Alwi tetap melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat.
"Jika ada pemberitahuan pasti langsung akan kita tindak lanjut," cetus dia.
Baca juga: Hotel Majapahit, Tempat Perjuangan Pemuda Surabaya Usir Belanda