KULON PROGO, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 ditemukan pada sembilan pelajar pada salah satu sekolah negeri setingkat SLTA di Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Temuan ini terungkap melalui tes acak PCR yang menyasar siswa, guru dan tenaga didik dalam mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
Sebanyak sembilan pelajar satu sekolah itu satu anak asal Kapanewon Nanggulan, dua dari Pengasih, tiga dari Wates, satu dari Temon, satu Sentolo, dan satu dari Kokap.
"Mereka tersebar dalam tujuh kelas dalam satu sekolah," kata Baning pada konferensi pers di Gedung Dinas Kesehatan Kulon Progo, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Buntut Klaster Takziah Bantul, PTM Terbatas di Sedayu Dihentikan
Temuan ini berawal dari terpilihnya sekolah tempat tes acak PCR akan digelar. Tes pertama kali dilaksanakan pada Senin (8/11/2021).
Ketiga sekolah jadi lokasi tes acak di hari pertama itu, yakni satu SD di Temon, satu SD di Kalibawang dan satu SLTA di Wates.
Baning mengungkapkan, hasil negatif diperoleh dari 34 sampel asal SD di Temon. Sejumlah 33 sampel dari SD Kalibawang belum dilaporkan.
Temuan yang mengejutkan justru dari tes di tingkat SLTA. Dari 87 sampel satu sekolah yang ada, hasilnya sembilan positif Covid-19.
Baning mengungkapkan, Dinas Kesehatan Kulon Progo langsung berkoordinasi dengan Balai Pendidikan Menengah Kulon Progo.
Baca juga: Klaster Covid-19 dari SMKN di Bantul Meluas Sampai Sleman
Keduanya menyepakati untuk menghentikan PTM di sekolah yang ditemukan kasus itu selama dua pekan ke depan.
“Karena hasil surveilance di mana positif rate lebih 5 persen, maka PTM ditunda sampai 15 hari ke depan,” kata Baning.
Tracing kontak erat berlangsung sejak kasus positif Covid-19 ini muncul.
Baning mengatakan, tracing baru berhasil dilakukan pada tiga dari sembilan pelajar.
Terungkap pengakuan salah satu pelajar yang mengatakan sempat bepergian hingga mall di Yogyakarta, sedangkan dua lainnya mengaku tidak ke mana-mana.
Tracing cepat menghasilkan 136 kontak erat, baik guru dan teman satu kelas.
“Selanjutnya puskesmas harus melakukan tracing di keluarganya,” kata Baning.
Baca juga: Klaster Covid-19 di Sedayu Bantul Meluas, SD, SMP, hingga SMA dan SMK Tutup Sementara
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Gugus Tugas berkomitmen memastikan bahwa PTM berjalan aman dan tidak menjadi sumber penularan selama PTM.
Tes swab ini sebagai upaya survei risiko PTM.
Tes secara acak digencarkan di tengah kemunculan klaster sekolahan pada berbagai daerah.
Karena itu, tes diperlukan mengingat pelajar itu potensial menularkan Covid-19 sebagai OTG.
Saat ini, PTM telah terlaksana di 52 SLTA, 64 SLTP, dan 334 sekolah dasar.
Sebanyak 10 persen sekolah itu akan jadi sasaran tes acak. Total pelajar yang akan jadi sasaran tes 5.737 siswa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.