SURABAYA, KOMPAS.com - DPRD Surabaya bersama Pemkot Surabaya akhirnya mengesahkan APBD Surabaya tahun 2022 tepat di Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021).
Pada saat pengesahan APBD Surabaya tahun 2022, Ketua DPRD Surabaya bersama pimpinan DPRD Surabaya serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan jajaran Pemkot kompak menggunakan seragam ala pahlawan perjuangan.
Baca juga: 40 Tahun Jualan Kopi, Nenek Samiyah Pilih Tidur di Dalam Lemari Warungnya
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya sudah lama merencanakan agar APBD Surabaya tahun 2022 disahkan pada Hari Pahlawan.
Menurut Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono, dirinya juga sepakat dengan Wali Kota Surabaya mengenakan pakaian ala pejuang dalam rapat paripurna penetapan APBD 2022.
"Ini bukti bahwa DPRD Surabaya dan Pemkot Surabaya kompak dan bersatu dengan warga Kota Surabaya," kata Awi, seusai rapat paripurna, Rabu (10/11/2021).
Ia menyampaikan, penetapan APBD 2022 yang disahkan pada Hari Pahlawan merupakan kado bagi masyarakat Surabaya.
Adapun kostum ala pejuang yang dipakai dilakukan sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa.
"Ini kado untuk seluruh masyarakat Surabaya tepat pada peringatan Hari Pahlawan. Selesai kami upacara di Balai Kota Surabaya dan berziarah ke Taman Makam Pahlawan, kami menggelar rapat paripurna DPRD dengan memakai kostum pejuang. Untuk mengenang jiwa-jiwa kepahlawan dalam pertempuran 10 November 1945," tutur Awi.
Baca juga: Antisipasi Covid-19 Varian Delta Plus, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya bagi Para Nakes
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu bersyukur karena tahapan demi tahapan dalam pembahasan RAPBD tahun 2022 berjalan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Badan Musyawarah dan bahkan lebih cepat.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya atas terselesaikannya pembahasan APBD tahun 2022 ini.
"Tentunya, ini tidak lepas dari sikap yang sama-sama saling menghormati, kami DPRD juga bersikap kritis kepada pemkot, namun pemkot juga membuka diri terhadap kritik dan masukan dari kami," kata Awi.
Baca juga: 550 Nelayan di Surabaya Akan Diajari Jadi Petani, Lahan Disiapkan oleh Pemkot
Awi menjelaskan, ada beberapa poin penting di pembahasan APBD yang akhirnya disepakati bersama ini.
Namun, yang paling menonjol adalah soal kenaikan honor modin, beasiswa untuk siswa SMA dan SMK, serta pembelian seragam untuk siswa SD dan SMP.
"Ini memang hasil reses kami. Di lapangan banyak modin yang mengeluhkan. Yang lain honornya naik, kenapa honor modin tidak naik, dan itu akhirnya disepakati," ucap Awi.
Menurutnya, soal beasiswa bagi siswa SMA dan SMK itu sudah menjadi ide DPRD Surabaya sejak lama.
Termasuk pula soal pembelian seragam gratis untuk siswa SD dan SMP sebanyak 46.000.
"Itu hasil temuan kami dan pemkot di lapangan, sehingga kami sepakat untuk membuat kebijakan tersebut," kata Awi.
Baca juga: 9 Lokasi Parkir bagi Pengunjung Jalan Tunjungan Surabaya, Mampu Tampung 3.695 Kendaraan
Dia memastikan, pengesahan APBD tahun 2022 yang nilainya mencapai Rp 10,3 triliun ini sekaligus mengirimkan pesan yang sangat jelas, soal kekompakan antara Pemkot Surabaya dengan DPRD Surabaya.
"Kami sepakat, APBD menjadi stimulus untuk mendorong pergerakan ekonomi di masyarakat. Kita semua berharap, ekonomi Surabaya pulih di tahun depan, tahun 2022," kata Awi.
"Ini sinyal yang sangat optimis, bahwa tahun depan Surabaya bangkit," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.