Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri Spesialis Sepeda Bermerek Ditangkap di Surabaya, Berkeliling Cari Sasaran dengan Mobil

Kompas.com - 10/11/2021, 15:30 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Sukolilo menangkap lima orang komplotan pencuri spesialis sepeda gunung.

Mereka melakukan aksinya di kawasan perumahan di wilayah Surabaya Timur.

Kelima pelaku itu adalah FAP, RDF, SLR, MA, dan ES.

Empat di antaranya merupakan warga Surabaya, dan satu tersangka merupakan warga Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca juga: Kembangkan Potensi Surabaya, Eri Cahyadi Gandeng 6 Perguruan Tinggi

Lakukan pencurian saat Subuh

Kanit Reskrim Iptu Zainul Abidin mengungkapkan, lima pelaku spesialis pencuri sepeda itu ditangkap setelah melakukan aksi kriminal di dalam garasi rumah yang berada di Keputih Tegal Timur 3-C no 65 Surabaya, Jumat (5/10/2021).

"Mereka mencuri sepeda angin merek Polygon di kawasan tersebut," kata Abidin saat dikonfirmasi, Rabu (10/11/2021).

Aksi para pelaku itu dilakukan pada saat subuh atau pukul 03.30 WIB.

Saksi yang mengetahui aksi para pelaku kemudian melaporkan kepada polisi.

Baca juga: Kisah Nenek Samiyah, Tidur di Dalam Lemari, Sehari-hari Berjualan Kopi

Petugas yang mendapatkan laporan selanjutnya melakukan pengintaian di sekitar Stasiun Wonokromo.

Di sana, polisi sempat melakukan aksi mengejar para pelaku.

"Akhirnya di sekitar Stasiun Wonokromo, anggota kami berhasil menangkap para pelaku berikut dengan barang buktinya," ujar Abidin.

Baca juga: Hari Pahlawan, Mengenal Gedung Grahadi Surabaya, Sudah Ada sejak 200 Tahun Lalu

 

Ilustrasi sepeda, sepeda gunungshutterstock Ilustrasi sepeda, sepeda gunung
Berbagi peran

Untuk melancarkan aksinya, lanjut Abidin, kelima pelaku ini kerap berbagi peran agar tidak mudah dicurigai.

Ada yang berperan mengawasi lingkungan sekitar, ada yang masuk ke rumah untuk mengambil sepeda, kemudian ada pelaku yang menunggu di luar rumah untuk mengambil sepeda yang menjadi target.

"Jadi lima pelaku ini punya peran masing-masing. Ada yang mengawasi di sekitar rumah yang jadi target, hingga mengambil sepeda dengan cara melompat pagar masuk ke rumah yang jadi sasaran," ujar Abidin.

Baca juga: Hari Pahlawan, Ini 7 Bangunan Bersejarah di Surabaya

Ia menambahkan, para pelaku menggunakan mobil untuk melakukan aksinya.

Ketika sudah mendapatkan sepeda yang menjadi target, sepeda hasil curian itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil.

Setelah itu, mereka berkeliling menggunakan mobil untuk mencari sasaran lainnya.

"Jadi mereka keliling mencari sasaran. Sepeda yang jadi target adalah yang bermerek," kata dia.

Baca juga: Pemkot Surabaya dan APPBI Gelar Level 1 Salebration di 27 Mal, Sediakan Diskon hingga 70 Persen

Selain menangkap lima pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, yakni satu unit sepeda angin merek Polygon dan satu unit sepeda motor Honda Vario.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap seseorang yang berperan sebagai penadah sepeda angin.

Akibat perbuatannya itu, kelima pelaku dijerat Pasal 363 KUHP karena melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com