AS dan istri serta empat anaknya pun pindah ke rumah mertua.
"Kurang lebih sudah tiga tahun tinggal di situ. Sebenarnya situ kan rumah mertuanya," kata Sarpan.
"Mertuanya dulu di situ, sudah sekitar 10 tahunan, kemudian tahun lalu mertuanya sakit stroke dan AS bersama keluarganya pindah tinggal di situ. Setahu saya, AS itu sudah kontrak rumah sendiri di dekat makam (TPU) Ngadung," kata Sarpan.
Puluhan buku jihad diangkut dari rumah terduga teroris di Jalan Kumala, Perumahan Kota Baru Driyorejo, Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Selain buku, petugas gabungan dari Densus 88, Polda Jatim dan Polres Gresik juga membawa laptop.
Buku jihad itu diangkut petugas dengan membawa tiga kardus. Kemudian, tas berisi tiga laptop milik AS dibawa petugas.
Saat penggeledehan, petugas menyisir rumah AS. Saat itu, di rumah AS hanya ada istri, dua anak dan mertua.
"Disisir semuanya, masuk kamar-kamar, lemari dan lainnya. Istrinya ngomong tidak tahu kalau suaminya punya buku seperti ini," terangnya.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gresik, Pekerjaan Pelaku Servis Elektronik
Selain AS, Densus 88 juga menangkap empat terduga teroris lainnya di Jawa Timur. Setiap tersangka memiliki peran berbeda,
AS, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan adalah merupakan alumni Moro Jalur Cadet dan instruktur Tadrib Uhud Poso.
Ia juga instruktur latihan jasadiyah seperti kemampuan taktis, pertahanan diri, menembak, dan merakit, takwiyah di Cubanrois dan Cemoro Kandang.
Baca juga: Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Bojonegoro, Dikenal Sebagai Pemilik Yayasan Dakwah
Selain itu, AS adalah ketua Korda Surabaya Masa JI Darurat tahun 2021.
"Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan Densus tentu melakukan pengamanan terhadap tersangka, melakukan pengembangan atau pendalaman. Sedang berlangsung penggeledahan tersangka dan rumah tersangka," ujar Ramadhan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah, Tsarina Maharani | Editor : Pythag Kurniati, Dheri Agriesta, Priska Sari Pratiwi, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.