KOMPAS.com - Densus 88 menangkap seorang pria terduga teroris di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (9/11/2021) pagi
Ia adalah AS (44), warga Kabupaten Lamongan yang tinggal di Kompleks Perumahan Kota baru Driyorejo (KBD), Gresik.
AS tinggal di rumah mertuanya bersama istri dan empat anaknya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, AS merupakan jaringan Jamaah Islamiah (JI).
Baca juga: Ketua RT Ungkap Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap di Gresik: Pendiam tapi Suka Kasih Petuah Agama
Berikut 5 fakta penangkapan terduga teroris di Gresik:
Anwar, salah satu kerabat AS bercerita jika pria 44 tahun itu ditangkap pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
AS ditangkap saat sedang mengantar salah satu anaknya ke sekolah.
Namun, Anwar mengaku tak mengetahui kronologi terkait penangkapan kerabatnya tersebut.
"Sekitar pukul 08.00 WIB tadi, saat mengantar putranya sekolah. Lebih jelasnya, saya tidak tahu," ujar Anwar, saat ditemui awak media di lokasi, Selasa.
Menurutnya hanya AS yang dibawa oleh aparat, sementara sang anak diantar ke sekolah dan saat ini sudah berada di rumahnya.
Baca juga: Densus 88 Sita Barang-barang Ini dari Rumah Terduga Teroris di Gresik
Ketua RT setempat, Sarpan mengatakan AS dikenal sebagai tukang servis elektronik dan bisnis jual-beli laptop.
Berdasarkan kartu keluarga yang diterima Sarpan, AS merupakan kelahiran Kabupaten Lamongan. Sementara istrinya, lahir di Surabaya.
"Sempat saya tanyai suatu kesempatan, saat servis laptop di situ. Dia bilang memang asli Lamongan," ucap Sarpan.
Menurutnya, AS cenderung pendiam dibandingkan mertuanya. Namun AS tetap aktif mengikuti sejumlah kegiatan di lingkungan.
"Kalau tidak diajak ngomong ya tidak ngomong, beda dengan mertuanya. Meski kalau ada kegiatan, kerja bakti maupun rapat RT misalnya, dia tetap ikut," ujar Sarpan.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gresik, Diamankan Saat Antar Anak ke Sekolah
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.