Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Sekolah | Gubernur Kalbar Usir 20 Pengusaha Sawit

Kompas.com - 10/11/2021, 06:15 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kembali meninggalkan mobil dinasnya Toyota Innova putih dengan nomor polisi AD 1 A di Sekolah Dasar (SD) Negeri Nunukan Barat 11 Solo, Selasa (9/11/2021).

Bukan tanpa alasan orang nomor satu di Solo ini meninggalkan mobil dinasnya.

Hal itu ia lakukan karena siswa dan guru di sekolah tersebut tidak memakai masker.

Gibran meninggalkan mobil dinas bukan merupakan kali pertama.

Sebelumnya, suami Selvi Ananda pernah meninggalkan mobil dinasnya di suatu tempat.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmadji mengaku mengusir 20 perwakilan pengusaha perkebunan kelapa sawit saat mengelar pertemuan di kantornya.

Alasan Sutarmadji mengusir pengusaha-pengusaha tersebut karena dalam pertemuan itu tidak ada keputusan terkait penanganan banjir.

Ia pun menyebut, dalam pertemuan itu yang diutus hanya perwakilan. Mereka hanya disuruh bicara tapi tidak bisa membuat keputusan.

Baca populer nusantara selengkapnya

1. Gibran Tinggalkan Mobil di Sekolah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, ia meninggalkan mobil dinasnya di SDN Nusukan Barat 113 Solo tidak memakai masker saat melintas di depan sekolah itu.

"Kebetulan saya lewat sana sebelum ke Balai Kota ada (guru) yang tak pakai masker," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Mengetahui itu, sambungnya, ia lalu memerintahkan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan swab tes kepada guru dan siswa di sekolah itu.

"Biar di-swab semuanya dulu," ujarnya.

Berdasarkan hasil swab yang sudah keluar, semua dinyatakan negatif.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com