Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbukti Jadi Bandar Narkoba, Pria di Palembang Divonis 14 Tahun Penjara

Kompas.com - 09/11/2021, 20:07 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Palembang menjatuhkan vonis 14 tahun penjara terhadap Ahmad Fauzi alias Ateng (34) lantaran telah menyimpan sabu sebanyak 1,5 kilogram di kediamannya.

Dalam sidang yang dipimpin oleh ketua Majelis Hakim Toch Simanjuntak pada Selasa (9/11/2021), Ateng terbukti menjadi bandar sabu yang memasok narkoba di kawasan Palembang.

Baca juga: Jadi Bandar Sabu, Mantan Anggota DPRD di Sumut Ditangkap Polisi

Peran Ateng itu terkuak, saat Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang melakukan penggerebekan kampung narkoba di kawasan Ilir Barat (IB) II Palembang, Minggu (11/4/2021). 

Namun, Ateng pun berhasil kabur dan bersembunyi di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Simpang Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan hingga akhirnya tertangkap, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Rumah Bandar Narkoba Digerebek, Seorang Oknum Polisi Malah Ikut Diamankan Petugas

“Menimbang, memutuskan, menjatuhkan vonis terdakwa selama 14 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider bulan penjara,” kata Toch dalam sidang, Selasa.

Menurut hakim, Ateng terbukti melanggar Pasal 114 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-undang narkotika.

Dimana Ateng menyimpan sabu itu untuk diperdagangkan.

Menurut hakim, hal yang meringankan terdakwa adalah selama persidangan Ateng bersikap sopan.

“Sedangkan hal-hal memberatkan, tindakan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika," ujarnya. 

Usai menjatuhkan vonis, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Palembang Indra Susanto mengajukan pikir-pikir atas putusan hakim.

"Kami masih pikir-pikir," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com