Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Penutupan Peparnas Papua Dimajukan Jadi 13 November, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 09/11/2021, 18:25 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Jadwal penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 dimajukan dari sebelumnya pada 15 November menjadi 13 November 2021.

Ketua Harian Panitia Besar (PB) Peparnas Papua Doren Wakerkwa menjelaskan, sesuai dengan hasil rapat kerja NPC, Peparnas XVI diagendakan pada 2-15 November 2021.

Baca juga: Dibuka oleh Wapres, Peparnas Papua Diwarnai Miniatur 5 Rumah Adat hingga Pesta Cahaya

Hanya sedikit cabor

Perubahan jadwal itu berkaitan dengan sedikitnya jumlah cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan. Maka waktu penutupannya pun akan diajukan.

"Karena hanya 12 Cabor, sehingga dipastikan pertandingan selesai pada 12 November, maka penutupan akan dilakukan pada 13 November," ujarnya di Jayapura, Selasa (9/11/2021).

Doren mengakui agenda pembukaan Peparnas dimundurkan dari 2 menjadi 5 November 2021.

Dia pun menjamin jika seluruh kebutuhan atlet dan ofisial Peparnas akan tetap ditanggung oleh tuan rumah, sejak 2 hingga 15 November 2021.

"Seluruh atlet dari 2 hingga 15 November 2021 akan tetap menjadi tanggung jawab PB Peparnas," kata dia.

Baca juga: 500 Drone Meriahkan Pesta Cahaya dalam Pembukaan Peparnas Papua

 

Disetujui Presiden Jokowi

Mengenai dimajukannya jadwal penutupan, Doren mengklaim informasi tersebut sudah diketahui dan disetujui oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden.

Peparnas XVI Papua 2021 telah dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Stadion Mandala Jayapura, Jumat (5/11/2021) malam.

Total ada 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu melalui 640 nomor perlombaan dari 12 cabor yang dipertandingkan dalam ajang bagi penyandang disabilitas tersebut.

Presiden Joko Widodo diagendakan menutup Peparnas XVI Papua di Stadion Mandala Jayapura pada 13 November 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com