Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Jam Sebelum Banjir Bandang Terjang Kota Batu, BMKG Telah Beri Peringatan Dini

Kompas.com - 09/11/2021, 17:53 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Taufik Hermawan menyatakan telah memberikan peringatan dini potensi cuaca ekstrem beberapa jam sebelum terjadi banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur.

Banjir bandang di Kota Batu terjadi pada Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 15.15 WIB dan mengakibatkan 7 orang tewas, puluhan rumah terendam lumpur dan puluhan kendaraan rusak.

Taufik mengatakan, pada hari kejadian sekitar pukul 13.00 WIB pihaknya telah mengeluarkan update peringatan dini terjadinya hujan sedang hingga lebat untuk sejumlah daerah di Jawa Timur termasuk Kota Batu.

Baca juga: Penyebab Banjir Bandang yang Tewaskan 7 Orang di Kota Batu Versi BNPB

Peringatan dini itu, ujar Koordinator UPT Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) se-Jawa Timur itu, disiarkan melalui berbagai platform media sosial.

"Sampean (Anda) baca ini. Ada peringatan dini yang sudah kami sampaikan," ujar Taufik sembari memberikan dokumen ke Kompas.com melalui aplikasi WhatsApp usai sosialisasi akses informasi BMKG di Blitar, Selasa (9/11/2021).

Pada dokumen tersebut, Taufik menunjukkan tulisan berupa peringatan dini yang berbunyi:

"UPDATE Peringatan Dini Cuaca Jawa Timur 04 November 2021 pkl. 14.30 WIB masih terjadi potensi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pukul 15.00 WIB.."

Selanjutnya, potensi cuaca diperingatkan akan terjadi Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo dengan masing-masing satu kecamatan.

Peringatan itu juga menyebutkan kondisi cuaca ekstrem dapat meluas ke lebih dari 100 kecamatan di 31 kabupaten/kota lain di Jawa Timur termasuk seluruh kecamatan di Kota Batu.

Baca juga: Banjir Bandang Kota Batu, 35 Rumah Rusak, 33 Terendam Lumpur

Meski peringatan itu memasukkan Kota Batu sebagai sasaran sekunder dari potensi cuaca yang diperkirakan terjadi, Taufik mengatakan, seharusnya sudah cukup menjadi dasar untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi.

"Betul, peringatannya memang hanya seperti itu. Tapi cuaca bersifat dinamis," jelasnya.

Ketika kemudian terjadi hujan, kata Taufik, dari BMKG Malang terpantau intensitas hujan di wilayah Kota Batu merupakan yang tertinggi yaitu 80,08 mm.

Curah hujan tertinggi berikutnya terpantau dari Pos Temas 67 mm,  Pos Ngujung 55,5 mm, Pos Junggo 52 mm, Pos Tinjumoyo 37 mm, dan Pos Tlekung 21,2 mm.

Taufik menambahkan bahwa masyarakat di Jawa Timur dapat memantau pembaruan informasi prakiraan cuaca melalui media sosial.

Menurutnya, BMKG Juanda selalu memperbarui informasi di tiga plaform media sosial, yakni Facebook, Twitter, dan Instagram dengan nama akun yang sama, @infobmkgjuanda.

Baca juga: Vaksinasi Dosis Pertama di Kota Batu Capai 92 Persen, Dosis Kedua 68 Persen

Imbau Pemda

Sementara itu, Suko Prayitno Adi, Deputi Bidang Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG, mengutarakan hal serupa bahwa pihaknya telah memberikan peringatan dini.

"Kami tidak menyalahkan pihak mana pun, tapi BMKG telah memberikan peringatan dini," ujarnya.

Untuk itu, Suko mengimbau kepada jajaran pemerintah daerah hingga tingkat pedesaan untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG.

Baca juga: Kota Batu Dilanda Banjir Bandang, Wisata Selecta Tetap Buka

Terkait potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur, Suko meminta agar semua pihak memantau update yang disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Juanda di Sidoarjo.

"Pak Taufik ini yang memberikan update informasi dari jam ke jam," ujarnya.

Dengan kecepatan mengakses informasi prakiraan cuaca, lanjut Suko, seyogyanya diikuti dengan peningkatan kewaspadaan dan langkah antisipasi di titik-titik rawan bencana.

Dengan demikian, ujarnya, jatuhnya korban jiwa dan material diharapkan dapat ditekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com