Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemancing di Blitar Ditemukan Tewas di Sungai

Kompas.com - 08/11/2021, 20:05 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Fery Ashari (34), warga Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas di pinggir sungai dengan posisi kepala tercelup ke air, Senin (8/11/2021) siang.

Saksi yang pertama kali melihat Fery tengkurap di pinggir sungai adalah Sriatun (46), warga yang rumahnya berada di pinggir Sungai Rau.

Menurut keterangan saksi, sebelumnya Fery diketahui sedang memancing.

Baca juga: Pengakuan Pedagang Nanas, Lihat Gala Sky Merangkak dan Menangis, Berjarak 3 Meter dari Tubuh Vanessa

Lihat korban dengan kepala terbenam

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, Sriatun mendapati Fery tengkurap di pinggir sungai saat dirinya pergi ke belakang rumahnya untuk memetik nangka muda sekitar pukul 12.30 WIB.

"Pohon nangka itu hanya sekitar tiga meter dari bibir sungai di mana korban dilihatnya tengkurap dan kepalanya terbenam ke air sungai," ujar Udiyono saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Senin petang.

Menurut Udiyono, Sriatun kemudian memberitahukan hal itu ke sejumlah tetangganya di Kelurahan Sutojayan.

Warga lalu mendatangi lokasi tersebut dan mendapati korban ternyata sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Pencuri Uang Milik Ratusan Peternak Sapi Perah di Blitar Akhirnya Ditangkap

Diduga gangguan saraf

Udiyono mengungkapkan, polisi telah melakukan pemeriksaan tempat kejadian (TKP).

Hasilnya, tidak ditemukan bukti-bukti mencurigakan yang dimungkinkan menjadi penyebab kematian korban.

Informasi yang diberikan pihak keluarga, kata dia, bahwa Fery mengalami gangguan saraf akibat benturan pada kepalanya saat terlibat kecelakaan 12 tahun silam.

"Tahun 2009 korban pernah mengalami kecelakaan di Bali dan mengalami gegar otak parah. Apabila sedang capek, korban akan kejang-kejang," ujarnya.

Baca juga: Nol Kasus Meninggal Covid-19 Dalam 1,5 Bulan, Tingkat Kematian Kabupaten Blitar Masih Tertinggi di Jatim

 

Selain peralatan memancing, polisi juga menemukan obat di tas korban.

Kata Udiyono, korban yang hobi memancing itu selalu membawa obat yang diresepkan oleh dokter spesialis saraf.

"Menurut keluarga, seharusnya obat itu diminum untuk menghindari terjadinya kejang yang datangnya tiba-tiba," kata dia.

Dugaan polisi, ujar Udiyono, Fery kehabisan napas setelah mengalami kejang-kejang sehingga dirinya terjatuh tengkurap dengan posisi kepala terbenam ke air.

"Jadi seperti orang tenggelam," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com