Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Porang di Banyuwangi Anjlok sampai Rp 6.000 Per Kg, Petani Minta Bantuan Dinas Pertanian

Kompas.com - 08/11/2021, 15:56 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Petani porang di Banyuwangi, Jawa Timur, tampaknya harus bersabar.

Pasalnya, harga tanaman yang bernama Latin Amorphophallus Muelleri itu terjun bebas menjadi Rp 6.000 per kilogram.

Jumlah ini turun separuhnya dari harga tahun lalu. 

"Tahun lalu itu kisaran Rp 12.000-Rp 13.000. Saat ini anjlok hingga Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogram," kata petani porang asal Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Giyono saat dihubungi, Minggu (7/11/2021).

Baca juga: Petani Porang di Magetan Keluhkan Sulitnya Dapat KUR

Dia menyebutkan, penurunan ini baru terjadi sejak beberapa bulan lalu.

Dugaannya akibat stok yang berlebih, mengingat selama pandemi ini aktivitas ekspor produk porang juga ikut tersendat.

Pangsa pasar internasional, kata dia, banyak yang menutup diri. Dugaan lain adalah oknum yang sengaja mempermainkan harga.

"Dengan harga Rp 6.000, petani masih bisa mendapat untung meskipun tidak banyak. Asalkan manajerial, standardisasi pengolahan, serta perawatannya bagus," ujar dia.

Kendati demikian, kata dia, petani memiliki trik tersendiri menghadapi anjloknya harga tersebut.

Saat harga porang murah, petani sengaja menjeda waktu panen hingga mendapat harga yang sesuai.

"Kadang-kadang petani mencari harga yang pas sehingga panen diperlambat," tuturnya.

Baca juga: Hutan Banyak Ditanami Porang, Kota Madiun Terancam Bencana Banjir Kiriman

Giyono berharap harga porang bisa kembali normal. Dinas Pertanian kabupaten setempat yang saat ini terkesan loyo itu diharapkan juga lebih aktif memberi perhatian kepada para petani porang.

"Sebab, meskipun sudah banyak petani porang di Songgon, Dinas Pertanian pun sama sekali belum memberikan perhatian. Jadi kami masih mandiri," katanya.

"Tentunya kami berharap agar Dinas Pertanian memberi perhatian dan arahan, membantu mencarikan line market agar petani porang juga bisa lebih berkembang," imbuh Giyono. 

Sementara itu, pengepul porang, Muhammad Zunaidi yang juga warga Songgon, Banyuwangi, membenarkan tahun ini harga porang merosot hingga di angka Rp 5.000.

"Padahal, tahun 2020 per kilogram bisa mencapai Rp 13.000. Awal tahun 2021 itu di angka Rp 8.000. Akhir bulan Juli, harganya semakin merosot di angka Rp 5.000. Tidak hanya harga umbi, harga katak atau bibit juga turun. Penurunan bisa jadi akibat pandemi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com