SAMARINDA, KOMPAS.com - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa - Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Mulawarman, Samarinda, Abdul Muhammad Rachim mengaku mendapat teror dan cacian bertubi dari orang tak dikenal melalui pesan WhatsApp pribadinya.
Pangkal masalah setelah BEM- KM Unmul mengunggah poster yang menyebut Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sebagai patung istana.
Menurut BEM Unmul, Ma'ruf cenderung diam dalam kinerja dan tak menunjukkan pergerakan signifikan.
Baca juga: Akun IG BEM KM Unmul Samarinda Dihujat Warganet karena Sebut Wapres Patung Istana
Rachim memperlihatkan isi pesan singkat itu kepada Kompas.com dari nomor tak dikenal itu.
Bentuk ancaman beragam, dari ancaman pidana, hingga cacian. Kendati demikian, Rachim mengaku tidak mempermasalahkan.
"Teror banyak saya terima. Saya ditelpon nomor tak dikenal berkali-kali, dichat dengan ujaran kebencian, diserang melalui kolom komentar dan DM Instagram," ungkap dia kepada Kompas.com, Senin (8/11/2021).
"Tapi saya biarkan saja. Cuma cukup mengganggu, karena lumayan banyak dan sering telpon masuk ke WA (WhatsApp) saya," sambungnya.
Rachim menjelaskan alasan menyebut Wapres patung istana karena beberapa hal.
Baca juga: Koalisi 41 Dosen Unmul Minta Kapolri Awasi Kasus Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim
Pertama, kata dia, kinerja Ma'ruf sebagai seorang Wapres seperti patung, yang tak menunjukkan pergerakan signifikan, serta kurang maksimal sebagai wakil presiden.
"Kami sama sekali tidak bermaksud menghina pribadi beliau, beliau pun sangat kami hormati sebagai ulama. Namun, kami wajib mengkritisi beliau sebagai wakil presiden," sebutnya.
Hal lain, Rachim juga ingin menyampaikan sebagaimana dalam unggahan poster itu, Kaltim tengah berduka, karena lubang tambang batu bara yang tak direklamasi terus memakan korban.
Sehari sebelum kedatangan Ma'ruf ke Samarinda, Selasa (2/11/2021), baru saja sebuah lubang tambang yang tak direklamasi di Makroman, Samarinda, sudah memakan korban 40 orang.
Catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim banyak 40 warga Kaltim meninggal karena lubang bekas tambang batu bara, terhitung sejak 2011 sampai 2021.
"Kami ingin memberitahukan dan mengingatkan kepada RI - 2, bahwa Kaltim penuh dengan masalah terutama lubang tambang," tegas dia.
Baca juga: Banyak Mantan Pejabat Pemkot dan Anggota DPRD Samarinda Tak Kembalikan Mobil Dinas
Tidak hanya teror, Rachim juga mendapat doxing. Sebuah akun Facebook menunggah fotonya di media sosial dengan keterangan (caption) cacian.
Sebelumnya diberitakan, akun Instagram BEM-KM Unmul, @bemkmunmul mengunggah sebuah poster seruan aksi tepat hari kedatangan Maruf ke Kaltim, Selasa (2/11/2021).
Poster itu bertuliskan, “Kaltim Berduka – Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda” disertakan foto Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Dalam kunjungan itu Maruf didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama beberapa pejabat lainnya dalam sejumlah agenda di Kaltim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.