Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Sebut Temuan Emas di Sungai OKU Selatan Bukan Bongkahan tapi Dalam Bentuk Serbuk

Kompas.com - 08/11/2021, 10:20 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan temuan bongkahan emas.

Temuan bongkahan emas itu pun tidak hanya menjadi perbincangan warga sekitar, namun juga warganet.

Sebab, kabarnya tersebut diunggah di media sosial salah satunya di grup Facebook Seputar OKU Selatan.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Disebutkan, bongkahan emas tersebut ditemukan di aliran Sungai Are, Desa Ujanmas, Kecamatan Sungai Are, Kabupaten OKU Selatan, Sumsel.

Terkait heboh kabar warganya mendapat bongkahan emas di aliran Sungai Are, Kepala Desa Ujanmas Antri pun membantahnya.

Antri mengatakan, belum ada warganya yang menemukan bongkahan emas di aliran sungai tersebut. Saat itu warganya hanya menemukan serbuk emas.

"Tidak, kalau yang menemukan (bongkahan emas) tidak ada, yang mencari sekadar kerjaan peceklik iya, itu pun sampai saat ini tidak ada fakta warga saya yang dapat (bongkahan emas) besar," kata Antri saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat, Minggu (7/11/2021).

"Dari awal informasi ini beredar saya langsung tanya ke warga yang disebut menemukan tapi tidak ada," lanjutnya.

Baca juga: Heboh Kabar Warga Dapat Bongkahan Emas di Sungai OKU Selatan, Ini Penjelasan Kades

Kata Antri, warga sekitar memang sering mencari emas di aliran tersebut saat musim paceklik lantaran panen kopi belum berlangsung.

Warga, sambungnya, mencari serbuk emas di aliran itu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka ketika musim kopi belum mulai. Fenomena itu pun sudah berlangsung lama.

Antri pun kembali menegaskan bahwa belum ada warganya yang mendapatkan bongkahan emas di aliran sungai tersebut.

"Sampai sekarang belum ada fakta seperti yang dimaksud," ujarnya.

Baca juga: Bukan Bongkahan, Kades Sebut Temuan Emas di Sungai OKU Selatan Dalam Bentuk Serbuk, Ini Penjelasannya

Sementara itu, dikutip dari Sripoku.com, Yudi warga sekitar mengatakan, aktifitas mendulang emas di Sungai Are sudah dilakukan warga sekitar sejak puluhan tahun lalu.

"Sudah sejak lama mendulang emas dilakukan oleh warga secara manual. Kalau menemukan bongkahan belum pernah terjadi," kata Yudi dikutip dari Sripoku.com.

Kata Yudi, warga biasanya mengeruk dan hingga menyelam mencari bahan untuk dilimbang di dasar sungai maupun disekitaran Sungai Are.

"Dapat seukuran pasir saja sudah senang. Bahkan banyak yang modal rokok saat melimbang tidak dapat," pungkasnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 62 Tersangka Penambang Emas Ilegal di Kalbar

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Pythag Kurniati)/Sripoku.com

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Ramai Kabar Temuan Bongkahan Emas di OKU Selatan, Kades Sebut Hoaks: Sebesar Cabai Saja Pasti Viral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com