Kecelakaan maut yang terjadi di Tanjakan Sanur, Sumedang, bermula dari truk batu bara bernomor polisi D 9597 AE yang melaju tak terkendali.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Sumedang AKP Dedi Juhan menjelaskan, truk tersebut lantas menabrak tiga mobil dan empat sepeda motor.
"Truk baru berhenti setelah memasuki bahu jalan sebelah kiri dengan posisi akhir menabrak pohon yang berada di area bahu jalan sebelah kiri (dari arah Sumedang menuju Bandung)," ucapnya, Minggu (7/11/2021).
Empat orang tewas dalam kecelakaan maut ini. Mereka adalah Rian Sandi Permana (16), Listiani Hapita Dewi (31), Iyah Sariah (50), dan Rina Anggraeni (17).
Dedi menerangkan, kasus kecelakaan maut ini ditangani langsung Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang.
"Kasus kecelakaannya ditangani langsung Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang. Saat ini, baik korban meninggal dan korban luka ringan berada di rumah Sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Kecelakaan Maut di Sumedang Akibat Kelalaian Sopir Truk, 4 Tewas 3 Luka-luka
Seorang perempuan berinisial NW (49) ditangkap polisi lantaran menjadi otak pembunuhan Khairul Anam, suami sekaligus pemilik rumah makan padang di Karawang, Jawa Barat.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menyampaikan, untuk menjalankan rencananya, NW memberikan imbalan total Rp 30 juta kepada eksekutor.
Khairul Anam akhirnya dibunuh oleh orang-orang suruhan NW. Ia meninggal pada Rabu (27/10/2021) sekitar pukul 23.49 WIB.
Menurut Aldi, para pelaku telah merencanakan pembunuhan itu sejak September 2021.
"Motifnya, istri korban sakit hati atau dendam dengan perilaku korban. Korban sering menyusahkan dan mempunyai wanita idaman lain," bebernya, Sabtu (6/11/2021).
Baca selengkapnya: Istri Pemilik Rumah Makan Padang Bayar Eksekutor untuk Bunuh Suaminya