BLITAR, KOMPAS.com - Kabupaten Blitar masih menjadi daerah dengan tingkat kematian akibat Covid-19 (CFR) tertinggi di Jawa Timur, meski kasus konfirmasi mulai melandai dalam beberapa terakhir.
Angka CFR Kabupaten Blitar hingga Jumat (5/11/2021) sebesar 15,01 persen atau 1.635 kematian dari akumulasi kasus konfirmasi 10.889.
Dalam hal jumlah kematian, Kabupaten Blitar menempati urutan ketiga setelah Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi.
Namun kedua daerah itu memiliki populasi serta mencatatkan kasus konfirmasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Blitar.
Baca juga: Ketika Anak Yatim Korban Covid-19 di Blitar Bercerita tentang Indonesia di Hadapan Risma
Sekretaris Dinas Kesehatan Christine Indrawatiy menyebutkan, mayoritas kasus kematian terjadi di tahun 2021 yaitu sebanyak 1.491 atau 91,19 persen dari total 1.635 kematian.
Sisanya, sebanyak 144 kematian akibat Covid-19 terjadi di tahun 2020.
Menurut Christine, kasus kematian selama 2021 paling banyak terjadi pada kurun waktu ketika ledakan kasus Covid-19, yakni antara Juli-Agustus lalu.
Dia menyebutkan bahwa pada saat itu hampir seluruh rumah sakit menghadapi masalah yang sama yaitu antrean pasien melebihi sumber daya yang dimiliki.
Situasi itu, lanjutnya, diperparah oleh terjadinya keterlambatan pasokan oksigen yang terjadi akibat permintaan meningkat bersamaan di seluruh daerah.
Christine menyodorkan data kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Blitar yang menunjukkan dominasi kelompok usia produktif, yaitu usia 19 hingga 59 tahun yakni 54,61 persen.
Sedangkan kematian pada kelompok usia lansia, 60 tahun ke atas, sebanyak 736 kematian atau 45,02 persen.
Di kelompok usia produktif, Dinas Kesehatan memilahnya menjadi dua kelompok usia yaitu 19-50 tahun dengan kematian sebanyak 446 orang dan 51-59 tahun atau kelompok pra-lansia dengan kematian sebanyak 447.
Baca juga: Wali Kota Santoso Ungkap Kunci Keberhasilan Penanganan Pandemi Covid-19 di Blitar
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.