Sementara itu, Ketua BEM Unri, Kaharuddin meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dosen kepada mahasiswi berinisial L.
"Kami berharap kasus ini diusut sampai tuntas. Kami bersama LBH Pekanbaru akan terus mengawal, supaya tidak ada lagi kejadian pelecehan seksual di lingkungan kampus," ucap Kaharuddin kepada Kompas.com dalam konferensi pers.
Sebagaimana diberitakan, seorang mahasiswi Universitas Riau berinisial L mengaku menjadi korban pelecehan seksual.
L mengaku sebagai mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional (HI) Fakultas FISIP Universitas Riau, angkatan 2018.
Video curhatan L yang diduga mengalami pelecehan seksual diunggah akun Instagram Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) yang bernama @komahi_ur.
Baca juga: Dugaan Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru, Kejati Sumbar Tetapkan 13 Tersangka
Unggahan itu mendapatkan 2,9 ribu komentar.
L bercerita dalam video itu dengan wajah disamarkan.
Ia menyebut pelaku pelecehan seksual adalah Dekan Fakultas FISIP bernama Syafri Harto.
Peristiwa itu terjadi saat korban melakukan bimbingan skripsi, pada Rabu (27/10/2021), pukul 12.30 WIB.
"Saya hanya berdua di dalam ruang dekan. Bapak Syafri Harto mengawali pertanyaannya tentang pribadi saya, tentang kehidupan dan pekerjaan. Dia juga bilang i love you kepada saya. Saya jadi tidak nyaman," aku mahasiswi berinisial L
Setelah selesai bimbingan skripsi, korban hendak pamit keluar ruangan.
Baca juga: Kisah Aulia, Siswi SMA Rawat Ayah Ibunya yang Lumpuh: Ini Pengabdian untuk Mereka
Namun, korban mengaku pundaknya diremas dan terduga pelaku mendekatkan badannya ke korban.
"Setelah itu dia pegang kepala saya dengan kedua tangannya, terus mencium pipi kiri dan kening saya. Saya sangat ketakutan dan menundukkan kepala. Tapi Bapak Syafri Harto mendongakkan saya sambil berkata mana bibir mana bibir, membuat saya merasa terhina dan terkejut," akui mahasiswi itu.
Korban mengaku badannya lemas dan ketakutan. Ia kemudian mendorong tubuh terduga pelaku.
"Pas saya dorong dia bilang, ya udah kalau enggak mau. Saya langsung keluar dari ruang dekan dan keluar dari kampus dalam kondisi ketakutan. Saya merasa sangat dilecehkan Bapak Syafri Harto. Saya merasa trauma berat," ungkapnya.
Baca juga: Pohon Tumbang Menimpa Kabel Listrik dan Mobil di Pekanbaru