GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 14.879 jiwa menjadi korban bencana banjir bandang yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Gorontalo pada Kamis (4/11/2021) malam.
Banjir juga menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum.
Baca juga: Hiu Paus di Gorontalo Diberi Nama “Sandiaga Salahudin Uno”, Ukurannya Kalahkan Susi Pudjiastuti
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, korban banjir tersebar di sejumlah desa.
Yakni di Desa Bongomeme Kecamatan Dungalio sebanyak 334 kepala keluarga (KK) atau 1.049 jiwa, Kelurahan Tenilo Kecamatan Limboto 84 KK (271 jiwa), Desa Daenaa 127 KK (441 jiwa).
Kemudian Desa Hutabohu 1199 KK (3662 jiwa), Ombulo 86 KK (297 jiwa), Padengo 45 KK (147 jiwa), Tunggulo 300 KK (924 jiwa) dan Desa Yosonegoro Kecamatan Limboto Barat 335 KK (1135 jiwa).
Di Kecamatan Tabongo, warga yang menjadi korban banjir antara lain di Desa Ilomangga 30 KK (45 jiwa), Limehe Barat 50 KK (182 jiwa), Limehe 75 KK (365 jiwa), Moahudu 104 KK (420 jiwa).
Di Kecamatan Tibawa banjir juga berdampak pada warga di Desa Balahu 550 KK (1500 jiwa), Datahu 1257 KK (4411 jiwa) dan Desa Isimu Selatan 13 KK (30 jiwa).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 6 November 2021
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Gorontalo Rusli W Nusi mengemukakan, dapur umum didirikan untuk para korban banjir.
“Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui BPBD dan Dinas Sosial bekerja sama dengan Korem 133/Nani Wartabone langsung mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan siap saji bagi masyarakat terdampak banjir sejak Sabtu-Minggu (5-6/11/2021),” kata Rusli W Nusi, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Terseret Arus Banjir Bandang di Daenaa Gorontalo