Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Dicari, Kades Setara CEO, Bukan Kades Abal-abal

Kompas.com - 07/11/2021, 13:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kades nyentrik wujudkan desa miliarder

Tidak semua Pilkades menghasilkan kades bermental pecundang. Pilkades juga melahirkan kades bercitarasa chief executive officer atau jabatan eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan (CEO).

Kades yang bermental CEO ini berhasil mentransformasi pemikiran warga desa yang konservatif menjadi kreatif dan inovatif.

Kades Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang bernama Abdul Halim berhasil mengajak warganya untuk mengubah bekas galian tambang yang ada di desanya menjadi destinasi wisata.

Lokasi wisata Selo Tirto Giri atau Setigi yang berada di Jalan Deandles Pantai Utara Jawa kini menjadi destinasi wisata andalan Gresik. Setigi diminati wisatawan karena berpemandangan batu kapur yang instragamable.

Pengunjungnya datang dari Surabaya, Tuban, Lamongan, Sidoarjo selain dari Gresik sendiri.

Wisata Setigi adalah salah satu unit usaha pendongkrak pendapatan desa. Berkat Kades Abdul Halim, Desa Sekapuk yang dulunya masuk kategori desa miskin dan tertinggal kini berubah wujud menjadi desa miliarder.

Pada 2020, penghasilan beberapa unit usaha desa menyentuh angka miliaran rupiah (Kompas.com, 23 September 2021).

Baca juga: Kades Nyentrik di Gresik Sulap Bekas Galian Tambang Batu Kapur Jadi Destinasi Wisata Setigi, Kini Jadi Desa Miliarder

Abdul Halim yang terpilih pada Pilkades 2017 adalah tokoh pemuda di desa. Upayanya untuk mewujudkan lokasi wisata Setigi awalnya mendapat tentangan dari warga desa.

Berkat usahanya yang tidak kenal menyerah dan kepiawaiannya berkomunikasi, Kades Abdul Halim bisa mengubah mindset warga.

Lokasi wisata Setigi di Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Jawa Timur.KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Lokasi wisata Setigi di Desa Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Kini wisata Setigi bisa membuka lapangan kerja bagi 899 kepala keluarga di Desa Sekapuk yang bergerak di sektor jasa dan usaha mikro kecil dan menengah produk minuman dan makanan.

Pendapatan warga yang dulunya hanya berkisar di angka Rp 400 ribu saban bulannya, kini bisa mencapai Rp 7 juta.

Di tangan Kades Abdul Halim, Desa Sekapuk selain memiliki unit usaha pariwisata juga punya unit perusahaan air masyarakat (PAM), usaha multijasa yang bergerak di simpan pinjam masyarakat, pengelolaan sampah masyarakat serta pengelolaan tambang.

Setiap tahun, semua unit usaha desa berhasil meraup laba bersih Rp 7 miliar.

Di 2021 ini laba bersih ditagetkan Rp 9 miliar. Dari laba ini, Desa Sekapuk bisa memberikan beasiswa kepala pelajar SD hingga mahasiswa baik yang berprestasi maupun yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Selain itu, Desa Sekapuk memiliki lima kendaraan operasional yang dibeli secara tunai. Mulai dari Toyota Alphard untuk pemerintahan desa, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Mitsubhisi Expander untuk BUMDes dan satu unit mobil ambulans standar Covid-19.

Kisah sukses juga dialami Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kades Udi Hartoko mengungkapkan ADD yang diterima desanya tidak hanya digunakan untuk pembangunan infrasruktur fisik seperti jalan dan jembatan tetapi juga untuk pemberdayaan dan pembinaan desa serta operasional.

Desa Pujon Kidul kini memiliki usaha pariwisata berupa kafe sawah, edukasi hingga peternakan. Dari sektor wisata, Pujon Kidul mendapat pemasukan Rp 1,8 miliar setiap tahunnya.

Pemberdayaan di sektor kreatif juga mampu mempekerjakan warga desa hingga memperoleh upah sebesar Rp 1,5 juta per bulannya.

Akibatnya, warga desa memilih berkiprah di desanya ketimbang mencari kerja di kota. Pengangguran tidak ada lagi di Desa Pujon Kidul (Katadata.co.id, 6 Desember 2019).

Jika Pilkades bisa melahirkan sosok-sosok Kades seperti di Sekapuk, Gresik atau Pujon Kidul, Kabupaten Malang maka kita bisa berharap bibit-bibit calon kepala daerah muncul dari desa.

Abdul Halim atau Udi Hartoko layak diberi kesempatan untuk memimpin kabupaten atau kota. Ide dan kerja keras  mereka berhasil mengubah nasib warga. 

Resep GILA kepemimpinan Kades Abdul Halim yang bisa mengubah Desa Sekapuk bangkit dari kategori miskin dan tertinggal menjadi desa miliarder, jauh lebih dahsyat ketimbang pola kepemimpinan Bupati Probolinggo yang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi karena kasus jual beli jabatan pelaksana kades.

Resep GILA merupakan akronim yang dibuat Abdul Halim sebagai implementasi dari: gagasan, ide, langsung, dan aksi. Semua kegiatan harus GILA. Jangan terlalu lama dibahas.

Kepala desa yang ingin maju dan berhasil membangun desa belajarlah ke Desa Sekapuk, Gresik atau Pujon Kidul Kabupaten Malang.

Jangan meniru “ke atas” atau ke bupati yang “blangsak” karena mengingkari janjinya menjadi pelayan rakyat dan memilih menghamba kepada uang yang membawa ketamakan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, Lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, Lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com