KARAWANG, KOMPAS.com-NW (49), tersangka pembunuhan pemilik rumah makan Padang di Karawang mengaku khilaf. Ia diketahui menjadi otak pembunuhan suaminya sendiri.
Saat dijajarkan bersama kelima pelaku lain pada konferensi pers di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021), dengan menggunakan penutup wajah, NW mengaku menyesal saat ditanya Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono.
"Saya menyesal saya khilaf," ucap NW ketika ditanya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pemilik Rumah Makan Padang, Berawal dari Dendam Sang Istri
NW mengaku kesal karena suaminya itu kerap memarahinya dan beberapa kali menikah lagi. "Khilaf Pak," kata dia singkat.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menyebut motif sementara NW sakit hati atau dendam dengan perilaku korban. Korban sering menyusahkan dan mempunyai wanita idaman lain
Aldi menyebut ini bukan pertama kali NW berniat mencelakai Khairul. Sebelumnya NW menyantet suaminya namun tidak mempan.
"Sebelumnya tidak mempan," ujar dia.
NW bersama lima tersangka lainnya, yakni AM (25), H (39), BN (34), RN (33), dan MH (25) telah dibekuk polisi. Sedang dua pelaku lainnya masih buron.
Pembunuhan itu sudah direncanakan sejak September 2021. Hal ini dibuktikan dengan adanya perjanjian kerja yang ditandatangi di atas materai 10.000 pada 9 September 2021.
Pada surat yang ditulis pada kertas folio tersebut juga disebutkan soal kewajiban NW menjamin keluarga jika terjadi hal yang berkaitan dengan hukum.
Diketahui, aksi penganiayaan terhadap Khairul terjadi pada 27 Oktober 2021 sekitar pukul 23.49 WIB.
Saat itu, RP mendengar suara teriakan ayahnya, Khairul, meminta tolong.
Ia pun bergegas keluar rumah. Ia juga mendengar suara motor ngebut.
Baca juga: Sebelum Bunuh Pemilik Rumah Makan, Tersangka Buat Surat Perjanjian Kerja
Di luar, RP mendapati ayahnya tertindih motor dan keluar darah di bagian kepala. RP langsung memberitahukan kepada keluarganya yang lain pergi mencari bantuan ke RT.
Namun, RT tak kunjung keluar.
RP lalu membangunkan karyawan rumah makan untuk membantu membawa ayahnya ke rumah sakit. Namun saat kembali, Khairul sudah tak bernyawa.
Khairul mengalami luka tusuk di dada dan luka bacok di kepala dan tangan. Polisi pun tengah mnedalami kasus itu, termasuk memburu dua tersangka lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.