Seorang mahasiswi Universitas Riau berinisial L diduga mengalami pelecehan seksual saat bimbingan skripsi.
Terduga pelaku bernama Syafri Harto. Ia seorang Dekan Fakultas FISIP Universitas Riau. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (28/10/2021), sekitar pukul 12.30 WIB.
Usai bimbingan, korban mengaku pundaknya dipegang oleh dosen tersebut. Korban menuturkan, terduga pelaku juga mencium pipi dan keningnya.
"Dia (Syafriharto) mendongak kepala saya dan bilang mana bibir, mana bibir. Saya ketakutan dan gemetar," jelasnya dalam sebuah video.
Adapun Syafri membantah telah melakukan pelecehan seksual. Ia mengaku siap menajalani sumpah pocong.
"Saya tidak ada melakukan seperti yang dituduhkan oleh L. Saya berani sumpah. Jangankan sumpah pocong, sumpah mubahalah pun saya mau. Saya siap bertanggung jawab secara hukum kalau memang saya melakukan itu," tandasnya.
Baca selengkapnya: Cerita Lengkap Kasus Mahasiswi Universitas Riau, Mengaku Dicium Dosen Saat Bimbingan Skripsi, kini Dilaporkan Balik ke Polisi
Seorang pengusaha elpiji, YN (58), tewas dibunuh perampok. Pada Minggu (24/10/2021), perampok masuk ke rumah YN di kawasan Kuranji, Padang, Sumatera Barat.
Suami YN, yakni G (60), mengalami patah tangan usai dianiaya perampok.
Pada Jumat (5/10/2021), polisi mengumumkan bahwa kasus ini ternyata melibatkan orang dekat korban.
Dari tiga orang yang ditangkap, dua di antaranya merupakan satpam dan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah korban.
Otak pembunuhan tersebut adalah EN (23) yang merupakan ART korban.
"Pelaku EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban YN yang meninggal dunia dalam kejadian itu," jelas Kapolresta Padang Kombes Imran Amir.
Baca selengkapnya: 4 Fakta Perampokan dan Pembunuhan Pengusaha Elpiji di Padang, Berawal dari Sakit Hati
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan; Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung; Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Priska Sari Pratiwi, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.