Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi 6 Meter di Aceh hingga Nias hingga 8 November

Kompas.com - 06/11/2021, 15:36 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Belawan mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi antara 2,5 meter-6 meter di Perairan Kepulauan Nias hingga Sibolga dan Samudera Hindia Barat Nias, mulai 6 November 2021 hingga 8 November 2021.

Menurut Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Christen Novena mengatakan, tinggi gelombang antara 2,5 meter-5 meter berpeluang terjadi di perairan Barat Aceh, Perairan Meulaboh hingga Sinabang, Perairan Utara Sabang, Samudera Hindia Barat Aceh, Perairan Kepualauan Nias hingga Sibolga dan Samudera Hindia Barat Nias.

"Sementara tinggi gelombang hingga 6 meter berpeluang terjadi Samudera Hindia barat Aceh hingga Samudera Hindia barat Nias," kata Christen Novena melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Adanya Gelombang Tinggi di Wilayah Kepri

Kecepatan angin

Selain itu, Christen menjelaskan, angin di atas perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bergerak dari timur hingga barat daya dengan kecepatan 02-20 knot (hingga 37 km per jam).

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot (hingga 46 km per jam).

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Simueleu hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudra Hindia barat daya Banten

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di terpantau di Perairan Pulau Simueleu hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang tinggi di sekitar wilayah tersebut," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Natuna, 4-7 Oktober 2021

 

Keselamatan di laut

Untuk itu, Christen Novena mengimbau agar seluruh pengguna jasa kelautan untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran maupun kepada para nelayan modern dan tradisional agar tetap memperhatikan keselamatan.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," jelasnya.

Seluruh warga tetap waspada terdaji gelombang tinggi dan tetap memperhatikan informasi dari BMKG maupun dari Pemerintah setempat, agar tidak terpengaruh informasi yang dapat menyesatkan dan merugikan kita semua. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com