LAMPUNG, KOMPAS.com – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan operasi selama hampir sepekan di Provinsi Lampung.
Sejumlah terduga teroris berikut barang bukti ditangkap.
Mereka diduga berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI), mulai dari pendanaan aksi teror hingga menyembunyikan buronan di Lampung.
Berikut 5 hal yang terungkap dari operasi Densus 88 di Lampung sejak Minggu (31/10/2021) hingga Jumat (5/11/2021).
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan mengatakan, tujuh orang yang ditangkap Densus 88 di Lampung adalah kelompok JI.
“Empat orang yang ditangkap hari ini (Jumat) dan tiga orang sebelumnya termasuk kelompok Jamaah Islamiyah,” kata Ramadhan melalui pesan singkat, Jumat.
Baca juga: Operasi Densus 88 di Lampung, 7 Orang Ditangkap Terkait Terorisme
Ketujuh orang terduga teroris itu yakni, S (47), F (37), AA (42), dan NA (42) yang ditangkap pada Jumat pagi di tiga lokasi berbeda.
Sedangkan tiga tersangka lain adalah SU (61), SK (59) dan DRS (47) yang ditangkap berturut-turut pada Minggu hingga Selasa, di tiga tempat berbeda.
Ramadhan mengatakan, para terduga teroris ini memiliki peran masing-masing selama di Lampung, mulai dari merekrut anggota, menyembunyikan buronan, sampai menggalang pendanaan untuk aksi teror.
“Keterlibatan para tersangka ini beragam, namun berkaitan erat dengan kegiatan JI,” kata Ramadhan.
Untuk tindakan menyembunyikan buronan, menurut Ramadhan, dilakukan oleh S (ditangkap di Lampung Selatan ) dan F (ditangkap di Kota Metro).
“Mengetahui dan membantu menyembunyikan beberapa DPO tindak pidana terorisme di Lampung,” kata Ramadhan.
Baca juga: Imbas Penangkapan Terduga Teroris JI di Lampung, Ribuan Kotak Amal Ditarik dari Peredaran
Kemudian NA (ditangkap di Lampung Timur) berperan membantu pembiayaan para DPO yang bersembunyi dan anggota JI yang sedang menjalani proses hukum di Lampung.
Sedangkan AA yang ditangkap di Kota Metro berperan sebagai qo’id (ketua) koordinator daerah (korda) III Jamaah Islamiyah wilayah Lampung.
“Masing-masing tersangka ini juga terlibat dalam pelatihan fisik yang dilakukan di Lampung dan Jawa,” kata Ramadhan.