PADANG, KOMPAS.com - Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya polisi berhasil mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan pengusaha elpiji di Padang, Sumatera Barat, yang terjadi pada Minggu (24/10/2021).
Pengusaha elpiji, YN (58), tewas dibunuh perampok yang masuk ke rumahnya di kawasan Kuranji, Padang.
Suami YN, yakni G (60), mengalami patah tangan setelah dianiaya perampok itu.
Pada Jumat (5/10/2021), polisi mengumumkan bahwa kasus ini ternyata melibatkan orang dekat korban.
Dari tiga orang yang ditangkap, dua di antaranya merupakan petugas keamanan atau satpam dan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah korban.
Berikut 4 fakta terkait kasus ini:
Otak pelaku perampokan dan pembunuhan pengusaha elpiji di Padang adalah EN (23) yang merupakan asisten rumah tangga korban.
EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi, sehingga merencanakan perampokan itu.
"Pelaku EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban YN yang meninggal dunia dalam kejadian itu," kata Kapolresta Padang Kombes Imran Amir.
Baca juga: Perampokan dan Pembunuhan Pengusaha Elpiji di Padang, Polisi Tangkap Satpam dan Asisten Rumah
Imran mengatakan, EN merencanakan perampokan saat pulang kampung ke Sumatera Selatan saat Lebaran 2021 lalu.
"Saat itu, pelaku bercerita pada saudaranya, RN, dan kemudian merencanakan perampokan. RN kemudian mencari eksekutornya," kata Imran.
Perampokan dan pembunuhan itu ternyata juga dibantu satpam rumah korban, RF (23).
RF berperan sebagai orang yang menjemput tiga orang eksekutor dan membawa masuk ke dalam rumah.
Kemudian, RF berpura-pura disekap tiga pelaku lainnya yang bertindak sebagai eksekutor.
"Jadi pelaku yang berprofesi sebagai satpam ini berpura-pura disekap. Padahal ikut membantu masuknya tiga eksekutor ke dalam rumah," kata Imran.
Setelah masuk rumah, tiga eksekutor langsung melakukan penyekapan kepada penghuni rumah dan membunuh korban YN.