Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Akses Jalan Rumah Ridwan Ditembok Dua Tetangganya

Kompas.com - 06/11/2021, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhamad Ridwan (37) dan istrinya, Sholichah kaget saat akses jalan depan rumahnya ditutup tembok oleh tetangganya, Thoif (45).

Tak hanya Thoif. Tetangga Ridwan yang lain yang berinsial A juga ikut-ikutan menutup akses jalan Ridwan tanpa alasan yang jelas.

Ridwan dan istrinya tinggal di sebuah rumah di RT 005 RW 001 Nomor 32 Kelurahan Rungkut
Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.

Selama ini Ridwan memiliki dua akses jalan yakni di depan rumah dan sebelah kanan rumahnya. Namun karena kedua akses itu ditutup, ia dan keluarganya pun terisolasi.

Baca juga: Pastikan Tembok yang Tutup Rumah Warganya Dibongkar, Lurah: Sudahlah, Kita Rukun Kembali

Dibeli tahun 1980

Rumah tersebut adalah milik keluarga Sholichah. Kala itu, sekitar tahun 1980, ayah Sholichah,
Anawar membeli rumah tersebut dari orangtua Thoif, Ahmadan.

Saat membeli rumah itu, orangtua Sholichah dan orangtua Thoif sempat membuat kesepakatan. Rumah itu akan dibeli jika Ahmadan memberikan akses jalan.

Mereka pun saling sepakat. Kesepakatan akses jalan itu ditandatangani oleh kedua belah pihak
dan sejumlah saksi, serta distempel Lurah Rungkut Menanggal pada tahun 1980.

Dalam surat perjanjian itu tertera tulisan yang merelakan sebagian tanah Ahmadan untuk dijadikan jalan menuju rumah keluarga Anwar.

Dengan jalannya waktu, tanah milik Ahmadan diwariskan ke anak-anaknya. Karena kedua
orangtua sudah meninggal, keluarga Thoif menganggap jika surat perjanjian tersebut tak
lagi berlaku.

Baca juga: Tembok yang Tutup Akses Rumah Warga Dibongkar, Ridwan: Alhamdulillah, Sudah Ada Jalan

Ingin bangun kamar

Kondisi jalan darurat yang telah disepakati keluarga Ridwan dan Thoif, sudah bisa dilewati sejak Selasa (2/11/2021) pagi.KOMPAS.COM/MUCHLIS Kondisi jalan darurat yang telah disepakati keluarga Ridwan dan Thoif, sudah bisa dilewati sejak Selasa (2/11/2021) pagi.
Penutupan akses jalan tersebut berawal saat Thoif menemui Sholichah dan mengatakan akan
membangun kamar di akses jalan. Sholichah kemudian meminta agar tetap diberikan akses jalan.

Permintaan tersebut diamini oleh Thoif.

Namun ternyata pada Kamis (28/10/2021), Thoif membangun kamar dan temboknya setinggi 2 meter menutup semua akses jalan ke rumah Sholichah.

Di hari yang sama, tetangga A menemui Sholichoh dan menanyakan mengapa hanya diamn saat jalan depan ditutup oleh Thoif.

Tak hanya itu. A juga mendesak Sholichoh untuk meminta perjanjian hitam di atas putih terkait akses jalan menuju rumahnya.

Baca juga: Akses ke Rumah Warga Ditutup Tembok oleh Tetangganya, Wakil Wali Kota Surabaya Turun Tangan hingga Akan Dibongkar

A berkata jika Sholichah tidak mampu meminta surat perjanjiannya, maka ia juga akan menutup jalan yang berada di atas tanah pekarangan rumahnya.

Sholichah lalu meminta kepada A untuk berkenan diadakan perundingan dengan melibatkan T.

"Saya bilang sama ibu Hj A, seandainya saya ajak pertemuan atau rundingan mau, katanya mau," ujar dia.

Alhasil, Kamis malam berlangsung perundingan di rumah T. Sholichah menyebut T tak mau menyepakati perjanjian dengan hitam di atas putih tanpa alasan.

Baca juga: Begini Awal Mula Keluarga Ridwan Menempati Rumah yang Sempat Ditembok Tetangganya

Akses jalan tetap ditembok

Muhammad Ridwan (37) dan Istrinya Sholichah (35) Saat Bercerita pada Kompas.Com Terkait Jalan Menuju Rumahnya di Bangun Tembok Oleh kedua Tetangganya, Senin (01/11/2021).KOMPAS.COM/MUCHLIS Muhammad Ridwan (37) dan Istrinya Sholichah (35) Saat Bercerita pada Kompas.Com Terkait Jalan Menuju Rumahnya di Bangun Tembok Oleh kedua Tetangganya, Senin (01/11/2021).
Sholichah pun berusaha terus untuk mendapatkan jalan menuju rumahnya meski tanpa surat
perjanjian.

Malam itu disepakatilah Sholichah dan keluarga mendapatkan jalan baik melewati rumah T atau A. Namun kesepakatan tersebut tanpa surat perjanjian. Ternyata kedua tetangganya kompak menutup akses jalan keluarga Ridwa.

"Nah, saya mengartikan ini sudah selesai dan tidak ada masalah bahkan sudah disepakati semua pihak. Tapi, sayangnya justru tiba-tiba hari Sabtu (30/10/2021) pagi posisi jalan dari arah rumah ibu Hj A ternyata dibangun tembok. Saya kaget," kata dia.

Ternyata, A ikut menutup tanah pekarangan rumahnya yang menjadi akses jalan Sholichah
tanpa memberi kabar.

Baca juga: Kronologi Jalan ke Rumah Ridwan Ditembok 2 Tetangga, Sempat Sepakat Akses Tetap Ada

Dalam keadaan syok, Sholichah dan suaminya masih berharap ada jalan keluar secara kekeluargaan. Ia pun bertanya kepada A mengapa ikut menutup jalan.

"Mereka jawabannya, lah kamu diam saja dari depan ditutup," ucap dia.

Sholichah bercerita peristiwa tersebut berdampak pada pendidikan dua anaknya. Bahkan ia sempat meminta izin agar ada toleransi untuk ugas PR anaknya.

"Selama dua hari dia sengaja meminta izin pada sama gurunya anak saya, karena saya dan suami sedang fokus cari solusi secara kekeluargaan," papar dia.

Baca juga: Wakil Wali Kota Surabaya soal Akses Rumah Ridwan Ditembok Tetangga: Jangan Egonya yang Main

Beri akses jalan selebar 1 meter

Kondisi jalan setelah tembok yang tutup akses rumah warga dibongkar.KOMPAS.COM/MUCHLIS Kondisi jalan setelah tembok yang tutup akses rumah warga dibongkar.
Thoif (45), angkat bicara terkait masalah tembok di akses jalan menuju rumah Ridwan dan Sholichah itu.

Ia mengaku hanya ingin membangun kamar di tanah warisan ayahnya.

Menurutnya tembok itu sengaja dibuat karena lahan tersebut akan dibangun kamar untuk ia dan keluarganya.

"Aku ini saudara kandung ada tujuh, nah semuanya sudah punya pintu kamar masing-masing. Aku sengaja bangun kamar di sini karena rumah kontrakan sudah habis waktu kontraknya," kata dia.

Sebelum mendatangkan tukang bangunan, Thoif sempat mengabari keluarga Ridwan. Ia mengaku ingin membangun kamar di lahan warisan orangtuanya karena kontrakannya sudah mau habis.

Baca juga: Imbas SD Ditembok 3 Meter, Guru dan Orangtua Murid Sering Terperosok Saat Lewati Jalan Darurat yang Rawan Longsor

"Aku udah ngasih tahu Bu Sholichah ini, karena saya tak ada tempat tinggal lagi, rumah kontrakan daerah Perumahan Kebo Permai sudah habis waktunya," kata dia.

Saat berunding pada Kamis malam, Thoif mengaku meminta kebesaran hati keluarga Ridwan dan tetangga lainnya, A.

Ia hanya ingin menempati kamar yang sedang dibangun itu bersama keluarganya.

"Masak iua, saya cuma pengen dapat tempat tidur keluarga juga susah sih," cetus dia.

Thoif tak ingin persoalan ini berlarut. Ia telah membuka jalan selebar satu meter sebagai akses
darurat bagi keluarga Ridwan.

"Kami mohon sambung doanya juga, semoga ini sudah selesai tak ada masalah lagi. Saya ingin
hidup rukun tenteram bertetangga," tandas dia.

Baca juga: Kasus Jalan Masuk SD Ditembok Setinggi 3 Meter, Polisi Cek Keabsahan Pemilik Lahan

Akhirnya dibongkar, wakil wali kota turun tangan

Wakil Wali Kota Surabaya ArmujiKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wakil Wali Kota Surabaya Armuji
Kabar tersebut didengar oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji hingga akhirnya ia datang ke
lokasi RT 005 RW 001 Nomor 32 Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, untuk melakukan mediasi.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Ji itu, kedua tetangga akhirnya berkenan untuk membongkar tembok dan memberikan akses jalan bagi keluarga Ridwan dan Solichah.

"Sudah dimediasi oleh pihak kelurahan dan kecamatan, saya berharap di sini kita kedepankan
perikemanusiaan dalam kehidupan bertetangga. Jangan egonya yang main," ujar Cak Ji.

Armuji mengaku menyayangkan kejadian tersebut karena bisa merusak toleransi yang sudah
dibangun masyarakat Surabaya selama ini.

Baca juga: Rumah Tahfiz Al Quran Ditembok, Camat: Itu Lahan Milik Pemerintah, Kita Akan Kirim Surat Somasi

"Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan, harus selesai hari ini juga. Saya tidak ingin semangat
toleransi di Kota Surabaya terdegradasi," kata Cak Ji, sapaan akrabnya, Senin (1/11/2021).

"Awak dewe getun, ojok sampek kedaden maneh (aku kaget, jangan sampai kejadian lagi hal seperti ini)," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: (Penulis: Muchlis,Ghinan Salman | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com