Penutupan akses jalan tersebut berawal saat Thoif menemui Sholichah dan mengatakan akan
membangun kamar di akses jalan. Sholichah kemudian meminta agar tetap diberikan akses jalan.
Permintaan tersebut diamini oleh Thoif.
Namun ternyata pada Kamis (28/10/2021), Thoif membangun kamar dan temboknya setinggi 2 meter menutup semua akses jalan ke rumah Sholichah.
Di hari yang sama, tetangga A menemui Sholichoh dan menanyakan mengapa hanya diamn saat jalan depan ditutup oleh Thoif.
Tak hanya itu. A juga mendesak Sholichoh untuk meminta perjanjian hitam di atas putih terkait akses jalan menuju rumahnya.
A berkata jika Sholichah tidak mampu meminta surat perjanjiannya, maka ia juga akan menutup jalan yang berada di atas tanah pekarangan rumahnya.
Sholichah lalu meminta kepada A untuk berkenan diadakan perundingan dengan melibatkan T.
"Saya bilang sama ibu Hj A, seandainya saya ajak pertemuan atau rundingan mau, katanya mau," ujar dia.
Alhasil, Kamis malam berlangsung perundingan di rumah T. Sholichah menyebut T tak mau menyepakati perjanjian dengan hitam di atas putih tanpa alasan.
Baca juga: Begini Awal Mula Keluarga Ridwan Menempati Rumah yang Sempat Ditembok Tetangganya
Malam itu disepakatilah Sholichah dan keluarga mendapatkan jalan baik melewati rumah T atau A. Namun kesepakatan tersebut tanpa surat perjanjian. Ternyata kedua tetangganya kompak menutup akses jalan keluarga Ridwa.
"Nah, saya mengartikan ini sudah selesai dan tidak ada masalah bahkan sudah disepakati semua pihak. Tapi, sayangnya justru tiba-tiba hari Sabtu (30/10/2021) pagi posisi jalan dari arah rumah ibu Hj A ternyata dibangun tembok. Saya kaget," kata dia.
Ternyata, A ikut menutup tanah pekarangan rumahnya yang menjadi akses jalan Sholichah
tanpa memberi kabar.
Baca juga: Kronologi Jalan ke Rumah Ridwan Ditembok 2 Tetangga, Sempat Sepakat Akses Tetap Ada
Dalam keadaan syok, Sholichah dan suaminya masih berharap ada jalan keluar secara kekeluargaan. Ia pun bertanya kepada A mengapa ikut menutup jalan.
"Mereka jawabannya, lah kamu diam saja dari depan ditutup," ucap dia.
Sholichah bercerita peristiwa tersebut berdampak pada pendidikan dua anaknya. Bahkan ia sempat meminta izin agar ada toleransi untuk ugas PR anaknya.
"Selama dua hari dia sengaja meminta izin pada sama gurunya anak saya, karena saya dan suami sedang fokus cari solusi secara kekeluargaan," papar dia.
Baca juga: Wakil Wali Kota Surabaya soal Akses Rumah Ridwan Ditembok Tetangga: Jangan Egonya yang Main