Fahmi mengungkapkan aksi menenggelamkan patung di tengah-tengah bangunan yang hancur akibat rob merupakan bentuk kritik terhadap tokoh para pemimpin daerah.
"Kami berharap pemerintah tidak hanya ekonomi semata, tapi lihat masyarakat pesisir yang rentan ini seera ditangani jangan hanya Tambak Rejo sebagai kampung bahari hanya nilai estetik saja tapi bagaimana nasib warga diperhatikan," tegasnya.
Baca juga: Ganjar Jajal Sepeda Motor Listrik Pabrikan Kudus: Sebentar Lagi Launching
Dalam aksi itu melibatkan tiga perupa dari Kota Semarang yakni Gunawan, Muji Konde dan Adit.
Gunawan mereprentasikan aksi protes ini dalam bentuk karya kontemporer dengan medium patung manekin para pemangku kebijakan.
"Patung ini sengaja kami buat mirip tokoh para pejabat. Prosesnya sekitar 1 minggu. Ada 10 patung kami tenggelamkan di tengah rob dan bekas bangunan yang tenggelam. Kami ingin merespons dalam bentuk seni rupa semacam fragmen di kawasan terdampak yang dulunya daratan namun sudah tenggelam," ungkap Gunawan.
Salah satu warga, Dani (44) mendukung aksi tersebut dan berharap ada tindakan pemerintah karena keprihatinan terhadap prediksi 5 tahun lagi kampungnya akan tenggelam.
"Ya mendukung. Sudah 10 tahun lebih ada rob. Sudah 5 tahun ini paling parah. Kalau tidak ada penanganan khawatir 5 tahun lagi pemukiman warga akan tenggelam," ujar Dani.
Baca juga: Di Glasgow, Jokowi Sampaikan 3 Pandangan Fungsi Hutan untuk Aksi Iklim Global
Ia menyebut ada banyak bangunan yang sudah tenggelam di kawasan pesisir Tambak Rejo.
"Ada TPI, Mushola, bangunan Pertamina, TPU ikut hancur semua. Kalau air pasang kampung nelayan ikut diterjang rob," ujar nelayan Tambak Rejo ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.