CIANJUR, KOMPAS.com – Fenomena La Nina memicu sejumlah peristiwa bencana alam di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dalam sepekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat ada 20 kejadian bencana, meliputi angin puting beliung, banjir, pergerakan tanah dan longsor.
Bencana-bencana hidrometeorologi tersebut terkonsentrasi di wilayah selatan, di antaranya di Kecamatan Campaka, Campakamulya, Sukanagara, dan Takokak.
Baca juga: Semua Daerah di Sumsel Diminta Tetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Cianjur Taufik Zuhrizal mengatakan, peristiwa bencana dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi sebagai dampak dari fenomena la nina.
“Sebenarnya tidak hanya terjadi di Cianjur saja. Namun, karena indeks resikonya tinggi jadinya memang rawan terjadi bencana,’ kata Taufik kepada Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Pergerakan Tanah di Bandung Usai Hujan Intensitas Tinggi Sebabkan 2 Rumah Tertimpa Longsor
Bahkan menurut dia, fenomena la nina ini baru dimulai, dan puncaknya diprediksi akan terjadi pada Januari hingga Maret mendatang.
“Berdasarkan prakiraan BMKG sendiri fenomena La Nina ini akan berlangsung hingga Mei 2022,“ ujar dia.
Baca juga: Tebing 50 Meter di Cianjur Longsor, Putuskan Akses Jalan, Rusak Sawah dan Saluran Air
Disebutkan, untuk menyikapi fenomena alam ini, BPBD Cianjur telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.
“Kita kerahkan seluruh potensi yang ada, termasuk menyiagakan para relawan kita yang ada di lapangan yang jumlahnya ada 1.800 orang,“ ujar Taufik.
Baca juga: Selama Sepekan, 20 Kejadian Bencana Alam Terjadi di Cianjur