Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HB X Pantau Klaster Takziah di Bantul, jika Kasus Covid-19 Meningkat PTM Dihentikan

Kompas.com - 05/11/2021, 14:25 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) saat ini tengah memantau penularan Covid-19 dari klaster takziah di Kabupaten Bantul.

Jika dalam dua hari ke depan penularan Covid-19 dari klaster itu terus meluas, HB X menyatakan bakal menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Tindakan itu dianggapnya perlu dilakukan karena penularan dari acara takziah ikut menyebabkan timbulnya klaster di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bantul.

"Itu (PTM) otomatis langsung ditutup kalau ada klaster, cepet ditangani kan agar tidak menular," kata HB X di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Klaster Takziah di Bantul Meluas ke Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul

HB X juga kembali mengingatkan warganya bahwa pandemi Covid-19 belum usai. Setiap harinya masih ada orang di DIY yang terjangkit virus corona.

Diberitakan sebelumnya, jumlah orang terjangkit Covid-19 dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bertambah.

Selain menyebar ke luar Bantul dan jumlah sekolah yang terdampak juga bertambah.

Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, hingga hari ini, Kamis (4/11/2021), ada 28 kasus orang tertular Covid-19 di Kapanewon Sedayu.

Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Takziah di Bantul Meluas, Total Ada 25 Kasus

Klaster ini juga menimbulkan sembilan kasus di Kapanewon Kasihan, Kapanewon Pajangan enam kasus, Kapanewon Srandakan dua kasus, Kapanewon Bambanglipuro satu kasus dan Kapanewon Sewon satu kasus.

Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul pun terdampak penularan Covid-19 dari klaster ini.

Berdasarkan data pada Rabu (3/11/2021), ada 53 kasus di Sleman, empat kasus di Kulon Progo, dan satu kasus di Gunungkidul.

SD N Sukoharjo, SMP N 2 Sedayu dan SMK N 1 Sedayu juga harus menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sementara karena penularan klaster takziah di Kapanewon Sedayu.

"Selain SMK, ada SD dan SMP di Sedayu yang ditutup. Jadi ada tiga sekolah yang ditutup sementara di sana," kata Joko kepada wartawan di Bantul Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Usai Takziah, 40 Warga Desa di Tegal Positif Covid-19

Penularan dari klaster ini diduga meluas karena kurang taatnya warga dengan protokol kesehatan dan masih ada pasien probable Covid-19 yang pemulasaran dan pemakaman tidak mengikuti prosedur.

"Ada ketidaktaatan terhadap karantina yang seharusnya dijalankan seseorang yang berstatus kontak erat. Akibatnya penyebaran terjadi cepat meluas karena locus kejadian terjadi di tempat berkumpul," ucap Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com