YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) saat ini tengah memantau penularan Covid-19 dari klaster takziah di Kabupaten Bantul.
Jika dalam dua hari ke depan penularan Covid-19 dari klaster itu terus meluas, HB X menyatakan bakal menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Tindakan itu dianggapnya perlu dilakukan karena penularan dari acara takziah ikut menyebabkan timbulnya klaster di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bantul.
"Itu (PTM) otomatis langsung ditutup kalau ada klaster, cepet ditangani kan agar tidak menular," kata HB X di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (5/11/2021).
Baca juga: Klaster Takziah di Bantul Meluas ke Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul
HB X juga kembali mengingatkan warganya bahwa pandemi Covid-19 belum usai. Setiap harinya masih ada orang di DIY yang terjangkit virus corona.
Diberitakan sebelumnya, jumlah orang terjangkit Covid-19 dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bertambah.
Selain menyebar ke luar Bantul dan jumlah sekolah yang terdampak juga bertambah.
Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, hingga hari ini, Kamis (4/11/2021), ada 28 kasus orang tertular Covid-19 di Kapanewon Sedayu.
Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Takziah di Bantul Meluas, Total Ada 25 Kasus
Klaster ini juga menimbulkan sembilan kasus di Kapanewon Kasihan, Kapanewon Pajangan enam kasus, Kapanewon Srandakan dua kasus, Kapanewon Bambanglipuro satu kasus dan Kapanewon Sewon satu kasus.