BAUBAU, KOMPAS.com – Pukulan gendang yang dilakukan puluhan laki-laki yang menggunakan jubah adat terdengar dari kejauhan.
Secara serempak, para laki-laki paruh baya ini mengeluarkan suara alunan selawat dengan mengikuti irama gendang yang dipukul.
Puluhan lelaki berjubah adat ini merupakan perangkat adat masjid Kesultanan Buton yang sedang melaksanakan tradisi Maludhuana Hukumu atau tradisi penutupan Maulid Nabi Muhamad.
“Ini yang dilakukan perangkat masjid keraton, untuk penutupan maulid yang dilakukan masyarakat. Tapi, adalah membantu masyarakat melakukan kegiatan mulia ini,” kata Imam Masjid Keraton Buton, La Ode Kariu, Jumat (5/11/2021).
Baca juga: Ganjar Pranowo di Peringatan Maulid Nabi Muhammad: Berkat Shalawat, Corona Minggat
Tradisi Maludhuana Hukumu diawali dengan membaca selawat sambil diiringi dengan pukulan gendang.
Alunan selawat dilakukan dari pagi hingga sore hari.
Selawat tidak saja dilakukan oleh perangkat masjid keraton saja, tapi juga diikuti oleh beberapa tokoh adat perempuan Wolio.
Selanjutnya dilakukan dengan membaca beberapa ayat Al Quran yang dilanjutkan dengan haroa atau doa syukur.
Baca juga: Tradisi Rebutan Telur Meriahkan Peringatan Maulid Nabi di Polewali Mandar
Sementara itu, beberapa orang laki-laki mondar-mandir mengangkat nampan besar yang berisikan makanan tradisional seperti beras merah, kue kering, pisang goreng tanpa tepung, dan lainnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.