Suliamat merasa bersedih ketika mengetahui kenyataan dirinya tidak bisa menyelamatkan anak dan cucunya karena derasnya arus.
Apalagi rumahnya yang dekat dengan aliran Sungai Sambong ludes terbawa arus.
Anak dan cucunya akhirnya ditemukan di antara material banjir dalam kondisi meninggal dunia.
"Saya sudah tidak bisa menyelamatkan," katanya.
Baca juga: UPDATE Banjir Bandang Kota Batu, Korban Meninggal Jadi 6 Orang
Suliamat yang merupakan seorang buruh tani mengaku tinggal di daerah itu sejak tahun 1994.
Selama puluhan tahun tinggal, dia tidak pernah mengalami banjir.
"Sejak 1994 saya tinggal di rumah itu. Baru kali ini ada banjir. Sebab kesehariannya sungai itu kering," katanya.
Diketahui, banjir bandang melanda Kota Batu, Jawa Timur akibat hujan deras, Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Banjir akibat luapan anak Sungai Brantas itu membawa material lumpur dan kayu.
Banjir tersebar di enam titik. Yakni di Dusun Gintung, Desa Bulukerto; Dusun Beru, Desa Bulukerto; Desa Sumberbrantas; Jalan Raya Selecta, Desa Tulungrejo; Jalan Raya Dieng, Desa Sidomulyo dan Dusun Gemulo, Desa Punten Kecamatan Bumiaji.
Sebanyak enam orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.