Suradi mengungkapkan, upaya dilakukan mengingat peningkatan kasus demam berdarah muncul di awal-awal musim hujan belakangan ini
Selain itu, peningkatan kasus di pedukuhannya tidak hanya pada enam warga yang positif.
Terdapat tiga warga yang mengaku mengalami sakit dengan gejala serupa tapi belum berobat.
Menurut Suradi, warga mengantisipasi perkembangan kasus lebih awal.
“Mereka (tiga warga belum berobat) baru diduga ya,” kata Suradi.
“Satu kasus di antara tiga ini baru masuk (RS) kemarin, tapi belum tahu positif tidaknya DB. Hanya saja, kabar terakhir trombosit turun turun,” kata Suradi
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengungkap kantornya telah memantau peningkatan DB dan DBD di Karangwuni sejak muncul kasus pertama pada 9 Oktober 2021.
Kasus ini terus bertambah hingga muncul enam penderita.
Penyelidikan epidemiologi di wilayah Kriyan mendapatkan hasil angka bebas jentik (ABJ) tergolong rendah sehingga terjadi penularan.
Baca juga: Data Kasus DBD di Cianjur, 2 Anak Meninggal Dunia
Dia mengimbau agar warga lebih waspada, terutama di masa awal musim hujan seperti sekarang.
“Kasus bisa meningkat, jika masyarakat tidak menggalakkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” kata Sri Budi via pesan.
Penyakit DB/DBD di Kulon Progo sendiri telah mencapai 685 kasus di 2021. Penyakit ini juga sudah mengakibatkan tiga kasus kematian di tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.