Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Kota Batu Terjadi akibat Daerah Resapan Air yang Sudah Rusak

Kompas.com - 05/11/2021, 10:38 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Banjir bandang di Kota Batu disebabkan oleh intensitas hujan tinggi. Selain itu, daerah resapan air yang mulai rusak memperparah kejadian itu.

Akibatnya, banjir membawa material lumpur dan kayu akibat erosi yang terjadi.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan mengatakan, hujan mengguyur kawasan Kota Batu dengan intensitas 80 hingga 100 milimeter dalam dua jam antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

"Sedangkan di bagian hulu lebih ke atas lagi sekitar 100 milimeter selama dua jam. Antara pukul dua siang sampai empat sore," kata Raymond di daerah terdampak banjir, Jumat (5/11/2021) dini hari.

Hujan dengan intensitas yang tinggi itu lantas mengalir mengikuti aliran Sungai Anak Brantas. Aliran air itu membawa material lumpur dan kayu.

"Kejadian yang kita lihat tadi hujan tersebut menyebabkan mengangkut tanah, batu, kayu dan material lain dari permukaan tanah dan mengalirkannya lewat jalur alami (sungai anak Brantas) yang saat itu kanan-kirinya ada rumah penduduk," katanya.

Aliran banjir dari Sungai Anak Brantas itu lantas masuk ke Sungai Brantas. Berdasarkan pantauan, debit air Sungai Brantas di daerah Kota Malang sekitar 430 meter kubik per detik.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Banjir Bandang di Kota Batu Jadi 2 Orang

"Kemudian masuk ke Sungai Brantas, debit tadi sore pukul lima sampai enam yang dicatat di Kota Malang adalah sekitar 430 meter kubik per detik dan memasuki kondisi siaga," katanya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Muhammad Rizal mengatakan, intensitas hujan yang tinggi itu diperparah dengan daerah resapan di hulu sungai yang mulai rusak.

Akibatnya, banjir membawa material lumpur, batu dan kayu.

"Curah hujan yang cukup tinggi ini diperparah dengan kondisi tangkapan airnya yang sudah terbuka itu menyebabkan banyak sekali erosi tanah dan batu, kemudian juga kayu-kayu yang memang perlu diperbaiki supaya itu tidak terjadi lagi," katanya.

Rizal menjelaskan, erosi akibat kerusakan daerah resapan itu menimbulkan bendungan alami di aliran sungai di salah satu desa terdampak.

Saat banjir terjadi, dam alami ini sempat menyumbat dan akhirnya jebol hingga menyebabkan banjir bandang.

"Jadi airnya tidak mengalir tapi malah naik ke atas. Terus kemudian bendungan alami dari tanah batu dan kayu itu jebol. Itulah yang menyebabkan banjir bandang," kata Rizal.

"Ini saya kira yang perlu ada langkah-langkah yang jelas, tegas untuk menata daerah tangkapan air di Kali Brantas ini," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com